Karhutla Merebak, Udara Tidak Sehat. Siswa Wajib Gunakan Masker

Karhutla Merebak, Udara Tidak Sehat. Siswa Wajib Gunakan Masker
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya mengeluarkan Surat Imbauan dengan nomor 400.3.12.1/517/DIKBUD-D kepada seluruh SD dan SMP di Kubu Raya yang berisikan lima point penting. Diantaranya wajib menggunakan masker. Foto: dian/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya telah menetapkan status tanggap darurat bencana Karhutla lantaran maraknya karhutla yang terjadi di berbagai desa di Kubu Raya.

Akibatnya, kondisi udara di Kubu Raya masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan deteksi dan pantauan dari BMKG. Sejak siang hingga malam, abu karhutla telah beterbangan ke rumah penduduk.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya (Disdikbud) belum mengeluarkan keputusan siswa belajar dari rumah. Artinya, proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa di sekolah.

Namun, Disdikbud mengeluarkan Surat Imbauan dengan nomor 400.3.12.1/517/DIKBUD-D kepada seluruh SD dan SMP di Kubu Raya yang berisikan lima point penting. Diantaranya wajib menggunakan masker.

“Mengurangi aktivitas belajar peserta didik di luar kelas, tidak melakukan pembakaran sampah di lingkungan sekolah, sementara waktu tidak melakukan kegiatan ekstrakurikuler, serta segera koordinasi dengan Puskesmas apabila ada warga sekolah yang mengalami gangguan kesehatan,” tulis Plt Disdikbud Kubu Raya, Sy M Firdaus, dalam surat pada Kamis (31/7).

Sementara Kepala Sekolah SDN 14 Sui Ambawang Evasusanti menyambut baik kebijakan yang dikeluarkan oleh Dikbud. Upaya ini menurutnya sebagai antisipasi dini agar tidak terjadi gangguan kesehatan yang disebabkan oleh asap bercampur debu karena Karhutla.

“Kesehatan dan keselamatan seluruh warga merupakan prioritas utama kami,” ucapnya saat dihubungi berkatnewstv, Jumat (1/8).

Baca Juga:

Terutama lanjut Eva tentang penggunaan masker bagi anak didik adalah langkah preventif yang tepat untuk melindungi sistem pernapasan anak-anak yang sangat rentan oleh asap dan debu disaat proses belajar dan mengajar.

“Anak-anak SD golongan rentan terhadap gangguan pernapasan. Apabila tidak kita sikapi jauhari takutnya akan berimbas kepada kesehatan mereka (anak-anak SD),” jelasnya.

Kendatipun berhadapan dengan situasi kemarau disertai asap dan debu, wanita berparas cantik ini tetap menyemangati anak didik dan tenaga pendidik disatuan kerjanya.

“Proses belajar dan mengajar tetap semangat dan Melaju (melayani untuk maju) walaupun dengan keterbatasan semoga keadaan segera membaik,” pungkasnya.

Kepala SD Negeri 1 Sui Ambawang, Mahdalena menyampaikan kalau tahun ini baru mendapatkan Surat Edaran dari Disdikbud di tahun-tahun sebelumnya tidak pernah hanya saja kebijakan meliburkan sementara anak-anak didik pernah dilakukan.

“Tahun lalu tidak ada surat edaran,” katanya.

Mahdalena juga belum menemukan warga sekolahnya yang terganggu pernapasan atau Ispa, sejauh ini berjalan masih terbilang baik dan normal sediakala.(dian)