Disdikbud Belum Tetapkan Siswa Belajar dari Rumah di Tengah Ancaman Karhutla

Disdikbud Belum Tetapkan Siswa Belajar dari Rumah di Tengah Ancaman Karhutla
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya masih memberlakukan jam normal belajar dan mengajar di lingkungan satuan pendidikan di tengah ancaman abu karhutla. Hanya saja semua pihak sekolah dapat bersabar untuk sementara waktu tidak memberikan jam tambahan atau kegiatan di luar sekolah. Foto: dian/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya masih memberlakukan jam normal belajar dan mengajar di lingkungan satuan pendidikan di tengah ancaman abu karhutla. Hanya saja semua pihak sekolah dapat bersabar untuk sementara waktu tidak memberikan jam tambahan atau kegiatan di luar sekolah.

Hal tersebut disampaikan Plt Disdikbud Kubu Raya Sy M Firdaus, yang menyatakan untuk situasi saat ini masih terbilang terkendali.

“Belum diberlakukan belajar di rumah karena kondisi berbahaya belum menyeluruh sepanjang hari,” ucapnya saat dihubungi berkatnewstv, Kamis (31/7).

Kendatipun Pemkab Kubu Raya telah menaikkan status dari siaga darurat bencana menjadi tanggap darurat bencana Karhutla. Hal tersebut masih terbilang, aman untuk beraktivitas walaupun pada waktu tertentu dapat membatasi kegiatan terutama malam hari. Disdikbud juga minta seluruh sekolah tidak memberikan tambahan jam belajar diluar sekolah.

“Dalam waktu dekat akan kita surati seluruh sekolah yang ada di Kubu Raya untuk menggunakan masker. Dan kita minta sekolah-sekolah mengurangi aktivitas belajar di luar ruangan sekolah,” jelasnya.

Sementara pada saat Apel Siaga Karhutla pada Rabu (30/7) Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan bahwa kondisi Karhutla di wilayahnya relatif terkendali dibanding daerah lain.

Baca Juga:

“Karhutla di Kubu Raya cukup terkendali. Kalaupun kita tingkatkan status menjadi tanggap darurat, bukan berarti titik api kita parah,” ujar Sujiwo.

Posisi strategis Kubu Raya, lanjutnya memiliki objek vital seperti Bandara Supadio menjadi perhatian khusus. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terutama atas perhatian yang diberikan oleh Kepala BNPB, Letnan Jenderal Soeharyanto, dan jajaran.

“Dukungan terhadap operasi modifikasi cuaca dan kesiapan water bombing sangat kami rasakan. Dengan status tanggap darurat, kami yakin perhatian BNPB akan lebih besar,” ungkapnya.

Sujiwo menekankan pentingnya kesiapsiagaan dini sebagai langkah preventif. Jangan sampai saat kebakaran sudah besar barulah siaga. Justru saat ini harus bertindak.

Ia juga menyampaikan bahwa sebagai Kepala daerah, dirinya akan terus hadir di lapangan bersama tim untuk memantau dan memastikan penanganan berjalan optimal.

“Kami juga memberikan perhatian khusus kepada seluruh personel di lapangan yang bekerja tanpa kenal lelah,” pungkasnya.(dian)