Kubu Raya, BerkatnewsTV. Thomas (38) warga Desa Rengas Kapuas di Kecamatan Sungai Kakap mengalami luka serius berupa tusukan di bagian perut dan kepala gegara dikeroyok oleh anak beranak pada Selasa (8/7) sekitar pukul 12.00 WIB itu terjadi di warung kopi milik Thomas di Jalan Pramuka, Dusun Jeruk, Desa Rengas Kapuas. Hingga akhirnya Thomas harus dirawat insensif di RS Antonius Pontianak.
Peristiwa berdarah tersebut dipicu oleh pelaku berinisial DC (25) yang sering mengintip istri korban saat tengah berada di warung kopi miliknya. Tindakan tidak senonoh itu rupanya bukan yang pertama dilakukan oleh DC.
“Karena resah, istri korban melaporkan kejadian tersebut kepada suaminya. Merasa geram, Thomas menegur pelaku, mendengar perbuatan DC tersebut sudah dilakukan lebih dari satu kali, korban naik pitam dan menampar wajah DC,” kata Kapolsek Sungai Kakap, IPDA Dolas Jumat (11/7).
Tamparan itu rupanya memicu dendam. DC yang tak terima lantas memanggil ayah kandungnya berinisial AI (51) dan dua temannya. Tak berselang lama, keempat orang itu mendatangi lokasi warung korban dan langsung menyerang Thomas secara brutal.
Baca Juga:
- Hanya Gegara Talang, Firdiansyah Dikeroyok Empat Orang
- Panen Sawit di Kebun Sendiri Dituding Maling, Pemilik Dikeroyok Orang tak Dikenal
“Korban dikeroyok secara membabi buta. Salah satu pelaku diduga menggunakan senjata tajam jenis pisau dan menikam korban beberapa kali. Korban yang mendapatkan empat luka di perut dan satu di kepala langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secara intensif,” tuturnya.
Mendapatkan laporan dari istri korban, Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua dari empat pelaku, yakni DC dan AI di kediamannya. Sementara dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
“Tim Reskrim Polsek Sungai Kakap terus melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya. Kami minta mereka segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.
Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade, menyatakan Polsek Sungai Kakap masih terus mendalami motif dan peran masing-masing pelaku dalam aksi pengeroyokan tersebut. Proses penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan secara mendalam untuk mengungkap seluruh rangkaian kejadian.
“Kasus ini jadi contoh bahwa tindakan main hakim sendiri justru memperkeruh situasi dan berujung pidana. Kami akan kawal proses hukumnya hingga tuntas,” tegasnya.(tmB)