Narkotika dari Malaysia Dimusnahkan di Jakarta. Danrem: Perang Terhadap Narkoba

Narkotika dari Malaysia Dimusnahkan di Jakarta. Danrem: Perang Terhadap Narkoba
Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Luqman Arief saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkotika berupa sabu seberat 15,486 kilogram dan pil ekstasi sebanyak 48.574 butir atau seberat 18.027,95 gram di Kantor BNN RI di Jakarta, Kamis (26/9).

Jakarta, BerkatnewsTV. Badan Narkotika Nasional (BNN) RI telah memusnahkan narkotika dari Malaysia berupa sabu seberat 15,486 kilogram dan pil ekstasi sebanyak 48.574 butir atau seberat 18.027,95 gram.

Barang bukti narkotika dari Malaysia tersebut hasil pengungkapan Satgas Pamtas Yonkav 12/BC dari tiga kasus berbeda. Yang melibatkan empat orang tersangka diselundupkan lewat jalur tikus perbatasan RI – Malaysia wilayah Kalimantan Barat.

Dari ketiga kasus yang diungkap sepanjang Agustus 2024 tersebut, merupakan hasil sinergi antara TNI, BNN, Polri dan juga masyarakat.

Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Luqman Arief mengatakan pengungkapan ini merupakan bukti keseriusan TNI. Khususnya Kodam XII/Tpr beserta jajarannya untuk memberantas Narkoba sampai ke akar-akarnya.

“Katakan tidak dengan narkoba. Mari gelorakan semangat untuk menyatakan perang terhadap narkoba,” tegas Luqman mewakili Pangdam XII/Tpr. Saat ia menghadiri pemusnahan barang bukti narkotika di Jakarta, Kamis (26/9).

Baca Juga:

Salah satu cara yang diterapkan TNI untuk menggagalkan penyelundupan narkoba ke Kalbar adalah merangkul elemen masyarakat lewat program Embrio Radar Anti Narkoba.

“Cara ini ternyata cukup aktif karena beberapa kali penggagalan narkoba berkat informasi dari Embrio Radar Anti Narkoba,” kata Luqman saat konfrensi pers di Pontianak waktu lalu.

“Penguatan perbatasan RI – Malaysia melalui kemanunggalan TNI AD dan masyarakat harus terus dilakukan. Wilayah dengan tingkat rawan penyelundupan narkoba tingkat tinggi ini terus di bentengi oleh satuan TNI AD melalui Radar Embrio Anti Narkoba,” tambahnya

Luqman sebutkan kemanunggalan TNI AD dan masyarakat yang diwadahi dalam Program Radar Embrio Anti Narkoba telah memberikan kontribusi sangat besar. Terutama dalam keberhasilan operasi TNI AD dalam menggagalkan penyelundupan narkoba.

“Dengan merangkul setiap elemen masyarakat dari mulai tokoh pemuda, tokoh agama, masyarakat sampai adat, menjadi agen agen perpanjangan tangan dari TNI AD di perbatasan untuk menangkal masuknya narkoba dari Malaysia,” terangnya.

Alhasil, dalam kurun beberapa bulan terakhir, Satgas Pamtas TNI AD telah berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba di perbatasan RI – Malaysia. Setidaknya 10 kali dalam 1 tahun terakhir dengan nilai barang bukti yang disita lebih dari Rp200 miliar.(rob)