Tumbuhkan Nilai Kebangsaan Menjaga Sikap Toleransi

Tumbuhkan Nilai Kebangsaan Menjaga Sikap Toleransi
Anggota DPR RI Dapil Kalbar 2 dari Fraksi Golkar Adrianus Asia Sidot saat sosialisasi empat pilar kebangsaan di Desa Semayam, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau Minggu (4/8). Foto: ist/tmB

Sanggau, BerkatnewsTV. Anggota DPR RI Dapil Kalbar 2 dari Fraksi Golkar Adrianus Asia Sidot menilai terdapat empat pilar kebangsaan yang sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara.

Menurutnya nilai-nilai kebangsaan harus kita tumbuhkan bersama dalam hidup bermasyarakat serta menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan rasa memiliki terhadap bangsa dan negara kita.

“Cinta tanah air itu bisa kita lakukan dari mulai hal-hal kecil di lingkungan sekitar kita. Contohnya menjaga dan merawat kebersihan lingkungan tempat kita tinggal, tidak menyebarkan ujaran kebencian atau berita bohong, dan menghargai keberagaman yang ada di tengah masyarakat,” jelasnya saat sosialisasi empat pilar kebangsaan di Desa Semayam, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau Minggu (4/8).

Ia berharap, melalui empat pilar kebangsaan tersebut dapat memberikan pembelajaran bersama mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan,” katanya.

Baca Juga:

Dengan komitmen yang kuat itu, maka semestinya tidak perlu lagi mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan (SARA).

Kehidupan harus terus berlanjut, saling bahu membahu untuk membendung sikap intoleransi yang dapat mengikis persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara. Pancasila tidak hanya berhenti dalam wacana semata. Melainkan harus menjadi gaya hidup dan semangat seluruh warga negara Indonesia.

”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” terangnya.

Terhadap para pemuda, Adrianus meminta arus mempunyai kesadaran sebagai generasi penerus untuk terus meningkatkan potensi diri. Sehingga mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.

“Tingkatkan potensi diri dan memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari hari. Sekecil apapun kontribusi kita bagi lingkungan sangat berharga bagi negara kita,” ujarnya.(ebm)