13 Tahun Pembangkit Listrik Triliunan Rupiah di Kalbar Tidak Berfungsi

Selama 13 tahun dua pembangkit listrik di Kalbar ternyata tidak berfungsi. Padahal, proyek strategis nasional ini telah menghabiskan uang negara hingga triliunan rupiah. Namun hingga kini belum dapat dinikmati oleh masyarakat Kalbar.
Selama 13 tahun dua pembangkit listrik di Kalbar ternyata tidak berfungsi. Padahal, proyek strategis nasional ini telah menghabiskan uang negara hingga triliunan rupiah. Namun hingga kini belum dapat dinikmati oleh masyarakat Kalbar.

Pontianak, BerkatnewsTV. Selama 13 tahun dua pembangkit listrik di Kalbar ternyata tidak berfungsi. Padahal, proyek strategis nasional ini telah menghabiskan uang negara hingga triliunan rupiah. Namun hingga kini belum dapat dinikmati oleh masyarakat Kalbar.

Dua pembangkit listrik di Kalbar yang tidak berfungsi itu yakni PLTU 1 Kalbar Parit Baru di Jungkat Kabupaten Mempawah dengan kapasitas 2×2,50 MW.

Ternyata di lokasi ini tidak hanya PLTU saja yang dibangun namun ada dua pembangkit lain yakni PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel).

Pembangkit listrik lain yang tidak berfungsi yakni PLTU 2 Kalbar dengan kapasitas 2×27,5 MW yang terletak di Tanjung Gundul Kabupaten Bengkayang.

Tidak berfungsinya kedua pembangkit tenaga listrik ini terdengar hingga ke telinga DPRD Kalbar. Untuk membuktikan kabar berita itu, sejumlah anggota DPRD Kalbar yang ada di Komisi IV turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dua kali.

Baca Juga:

“Ternyata benar. Bayangkan uang digelontorkan untuk kedua pembangkit listrik ini sampai Rp1,28 triliun,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kalbar, Subhan Nur.

Mirisnya tambah Subhan, sudah 13 tahun dibangun sampai sekarang tidak bisa juga dinikmati masyarakat Kalbar. Parahnya, lagi PLN membeli listrik ke Malaysia.

“Ini kan sudah terlalu. 13 tahun belum berfungsi, malah beli listrik ke Malaysia,” kesalnya.

Menurut PLN tambah politisi Nasdem ini, progres pengerjaannya sudah mencapai 80 persen. Namun, PLN belum bisa dapat memperkirakan kapan bisa dapat dituntaskan pembangkit listrik ini. Bahkan, PLN akan menghitung ulang anggaran yang dibutuhkan untuk menuntaskanya.

“Cuma yang menjadi catatan kita, kalau itu diselesaikan otomatis kemandirian energi kita akan terjamin sehingga tidak memakai listrik Malaysia,” ujarnya.

Subhan menilai, potensi kerugian negara sebesar Rp1,28 triliun bisa saja terjadi jika ternyata tidak difungsikan sama sekali. Apalagi, ini merupakan proyek strategis nasional.

Saat tim berkatnewstv ke lokasi, ternyata memang benar pembangkit listrik tersebut tidak berfungsi. Namun, objek vital tersebut masih tetap dijaga oleh sekuriti selama 24 jam.

“Iya memang benar. Hanya saya tidak bisa memberikan tanggapan karena yang berhak ada atasan lagi,” katanya singkat.(tmB)