KKSS Dorong I Fatimah Daeng Takontu Gelar Pahlawan Nasional

Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna dan pengurus BPW KKSS Kalbar ke Kabupaten Mempawah untuk melihat makam I Fatimah Daeng Takontu yang berada di Pulau Temajo (lokasi di belakang foto)
Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna dan pengurus BPW KKSS Kalbar ke Kabupaten Mempawah untuk melihat makam I Fatimah Daeng Takontu yang berada di Pulau Temajo (lokasi di belakang). Foto: ist/tmB

Pontianak, BerkatnewsTV. BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) mendorong pemerintah untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada I Fatimah Daeng Takontu Karaeng Campagaya.

I Fatimah Daeng Takontu Karaeng Campagaya adalah salah satu putri Sultan Hasanuddin Raja Gowa XVI dari Sulawesi Selatan yang berjuang melawan VOC di perairan Kalimantan Barat era tahun 1600-an.

Keberaniannya itu membuat penjajah ketar ketir sehingga memberinya gelar Garuda Betina dari Timur.

Makam I Fatimah Daeng Takontu Karaeng Campagaya diyakini berada Tanjung Matowa, Pulau Temajo, Kabupaten Mempawah.

“Oleh karenanya, KKSS akan melakukan pemugaran makamnya menjadi situs cagar budaya disamping mendorong gelar pahlawan nasional,” kata Ketua BPP KKSS Muchlis Patahna.

Muchlis pun bersama beberapa pengurus BPW KKSS Kalbar bertandang ke Kabupaten Mempawah pada Minggu (12/5) untuk melihat langsung kondisi makam.

“KKSS akan bentuk komite dan mengumpulkan data-data. Alhamdullilah, Pj Bupati Mempawah mendukung penuh rencana itu (pemugaran makam dan gelar pahlawan nasional). Nantinya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa,” ucapnya.

Baca Juga:

Outputnya menurut Muchlis adalah menggali semangat perjuangan dari I Fatimah Daeng Takontu Karaeng Campagaya agar menjadi contoh generasi milenial bahwa dulunya ada seorang pejuang yang nasionalismenya tinggi membela negara.

“Sehingga nantinya bisa menjadi pelajaran sejarah. Namun, yang terpenting adalah spirit perjuangannya diketahui milenial. Untuk menjadi inspirasi tidak hanya sebatas bacaan semata,” harapnya.

Sementara itu Ketua BPW KKSS Kalbar, Burhanuddin Ahad menyatakan akan mengumpulkan data-data pendukung untuk gelar pahlawan nasional selain itu juga seminar.

“Untuk itu rencananya, pelantikan pengurus BPW KKSS Kalbar akan dilaksanakan di Mempawah. Mudah-mudahan juga bisa dihadiri langsung oleh Pemerintah Gowa,” ucapnya.

I Fatimah Daeng Takontu Karaeng Campagaya lahir pada pada 10 September 1659. Sejak usia belia, I Fatimah diberi kepercayaan oleh ayahnya Sultan Hasanuddin untuk memimpin pasukan srikandi Kerajaan Gowa bernama Balira.

Pasukan Balira ini bersenjatakan balira yakni salah satu alat yang dipakai oleh orang-orang tua dulu untuk bertenun.

I Fatimah sempat berjuang bersama Kerajaan Banten dan Kerajaan Mataram untuk melawan VOC kala itu.

Namun, di tahun 1682 ia berlayar ke ke utara bersama Daeng Talibe Karaeng Malukessy, salah satu pasukan elit pimpinan Karaeng Galesong hingga ke Kerajaan Mempawah (bangkule Rajangnk) Kalimantan Barat dan tinggal di Pulau Temajo.

Di Mempawah, I Fatimah dan rombongannya diterima dengan baik oleh masyarakat dan diperlakukan dengan baik dan bijak oleh pihak kerajaan bahkan hingga zaman Opu Daeng Manambung ( 1725-1737-1761 M) mengangkat I Fatimah sebagai Panglima Perang.(rob/tmB)