Bertemu KKSS Kalbar, Putra Mahkota Kerajaan Gowa Ingatkan Simbol Pemersatu

Putra Mahkota Kerajaan Gowa Pangeran Andi Muhammad Imam didampingi sejumlah pemangku adat Kerajaan Gowa mendatangi Sekretariat KKSS Kalbar di samping Rumah Adat Barugi Ogi di Sui Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya pada Senin (5/12) malam.
Putra Mahkota Kerajaan Gowa Pangeran Andi Muhammad Imam didampingi sejumlah pemangku adat Kerajaan Gowa mendatangi Sekretariat KKSS Kalbar di samping Rumah Adat Barugi Ogi di Sui Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya pada Senin (5/12) malam. Foto: fan

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Barat (Kalbar) mendapat tamu kehormatan dari Kerajaan Gowa.

Putra Mahkota Kerajaan Gowa Pangeran Andi Muhammad Imam didampingi sejumlah pemangku adat Kerajaan Gowa mendatangi Sekretariat KKSS Kalbar di samping Rumah Adat Baruga Ogi di Sui Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya pada Senin (5/12) malam.

Perbincangan seputar adat budaya menjadi bahasan yang menarik dalam pertemuan tersebut. Pangeran Andi Muhammad Imam mengingatkan kembali tentang simbol pemersatu empat suku besar di Sulawesi Selatan.

Dimana simbol pemersatu tersebut adalah Lasugi yang digunakan oleh empat suku besar di Sulawesi Selatan yakn suku Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja yang merupakan kearifan lokal harus dipertahankan.

Baca Juga:

Ketua BPW KKSS Kalbar, Burhan Ahad menyebutkan simbol ini memiliki penyebutan yang berbeda di setiap suku namun memiliki makna yang sama yakni pemersatu.

Ia sebutkan jika suku Makassar menyebutnya Lasugi, Bugis menyebutnya Walasuji, Mandar menyebutnya Bolasugi dan Toraja menyebutnya Sala’bi.

“Lasugi, Walasuji, Bolasugi atau Sala’bi merupakan salah satu simbol pemersatu bagi masyarakat Sulawesi Selatan,” kata Burhan mengutip penjelasan Pangeran Andi Muhammad Imam.

Menurut Pangeran Andi Muhammad Imam, Lasugi, Walasuji, Bolasugi atau Sala’bi secara umumnya digunakan dalam acara pernikahan masyarakat Sulawesi Selatan.

“Salah satunya sebagai pemberitahuan kepada masyarakat luas bahwa sang pemilik rumah akan melaksanakan hajatan atau pernikahan,” tambahnya.

Pangeran Andi Muhammad Imam berharap simbol pemersatu ini lah merupakan kearifan lokal yang harus terus dipertahankan oleh masyarakat Sulawesi Selatan yang berada di Kalbar.(tmB)