loading=

Makna Idulfitri, Muda: Melawan Diri Sendiri Mengejar Bahagia

Muda Mahendrawan menerima tamu dari berbagai daerah di Kalbar saat open house Idulfitri di kediaman, Kamis (11/4). Menurut Muda makna Idulfitri kali ini adalah bagaimana kita semua bisa melawan diri untuk meraih bahagia
Muda Mahendrawan menerima tamu dari berbagai daerah di Kalbar saat open house Idulfitri di kediaman, Kamis (11/4). Menurut Muda makna Idulfitri kali ini adalah bagaimana kita semua bisa melawan diri untuk meraih bahagia. Foto: rob

Pontianak, BerkatnewsTV. Mantan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai makna Idulfitri 1445 Hijriah kali ini bagaimana kita semua bisa melawan diri sendiri dari nafsu dan ego untuk mengejar bahagia.

“Jadi bukan siapapun akan tetapi diri kita sendiri. Harus bisa kita kendalikan. Banyak hal yang harus dikoreksi dan diinstropeksi, kepekaan, kepedulian. Karena disitu lah kita bisa mengejar bahagia yang pada akhirnya bisa menjaga tidak hanya hubungan kepada Allah SWT akan tetapi juga sesama manusia,” katanya kepada wartawan disela Open House di kediaman, Kamis (11/4).

Baca Juga:

Oleh karenanya tambah Muda Mahendrawan, merajut tali silaturahmi sangat lah penting karena dapat membuka diri sehingga dari situ lah akan membuka mindset yang baik, pikiran yang sehat dan segar untuk melihat masa depan.

“Dan siapa pun sebagai pemimpin, baik formal dan non formal bisa mempengaruhi agar bisa saling memperkuat satu sama lain,” ucap Bupati Kubu Raya dua periode ini.

Muda juga berpesan untuk masyarakat Kubu Raya yang heterogen dengan modal sosial sangat baik harus terus merawat cara berpikir yang baik dan memperkuat berbagai aspek.

“Apalagi jika kita berada di ruang pengabdian, baik itu di birokrasi, legislatif, desa dan lainnya. Masyarakat harus bisa mengambil peluang itu,” ujar inisiator pembentukan Kabupaten Kubu Raya ini.

Muda juga meminta peran orang tua sangat penting untuk menjaga anak-anaknya. Jangan sampai terjadi pembiaran yang dampaknya mengarah kepada perbuatan negatif.

“Harus terus dilakukan kepong bakol dengan kegiatan positif. Diikat dengan kearifan lokal agar tidak terjerumus dengan hal negatif,” pungkasnya.(rob)