Sanggau, BerkatnewsTV. Pemkab Sanggau kembali melaunching tiga aplikasi baru yaitu aplikasi proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional 2 (PKN 2).
Ketiga aplikasi itu antara lain Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) yang digagas oleh Kepala Dinas Kearsipan dan perpustakaan daerah M Sukri.
Kedua, aplikasi Chanel Informasi Kota Digital Melayani (Cinta Dilan) yang merupakan inovasi perubahan Kepala Dinas Kominfo Joni Irwanto dan ketiga aplikasi Akselerasi, Integrasi dan Kolaborasi Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik (Aronk Bpahamp) yang merupakan inovasi perubahan Staf Ahli Bupati Rizma Aminin.
“Yang pertama saya ingin menyoroti aplikasi Aronk Bpahamp milik pak Rizma dulu nih. Kadang orang berpikir bahwa jabatan staf ahli itu rendah, atau jabatan tidak pentinglah mungkin ya, tapi bagi saya tidak gampang menjadi seorang staf ahli dan mereka yang menduduki jabatan itu haruslah orang-orang muda yang cerdas,” katanya saat launching, Selasa (24/10).
Baca Juga:
Paolus Hadi mengaku bangga staf ahli memiliki inovasi yang dinilainya sangat luar biasa agar OPD di lingkungan Pemkab Sanggau dapat memberikan masukan ke sistem yang telah dibangun.
“Jadikan aplikasi ini tempat kita berkoordinasi dan berdiskusi antara staf ahli dengan perangkat daerah. Manfaatkan inovasi ini untuk menyampaikan ide-ide bagaimana membangun daerah,” ujar PH.
Kedua, Cinta Dilan. Aplikasi ini tentu merupakan inovasi small city dan smart city. Aplikasi ini juga merupakan implementasi Sanggau Permai.
“Mungkin kita semua ingat apa itu Sanggau Permai. Itu ide kreatif dan luar biasa mantan Bupati kita pak Baisuni. Kalau ruang publik kita gunakan dengan baik, kita jaga dengan baik maka manfaatnya akan dirasakan masyarakat. Inilah gunanya kita punya CCTV yang merupakan bagian dari proyek perubahan Cinta Dilan, semua terpantau dalam sebuah aplikasi,” kata PH sapaan akrab Paolus Hadi.
Ketiga, Srikandi. Aplikasi ini merupakan program nasional yang bertujuan mengarsipkan seluruh dokumen daerah dalam sebuah aplikasi.
“Arsip ini merupakan bagian penting, termasuklah apa yang kita kerjakan harus diarsipkan dengan baik. Kadang penyakit kita itukan soal arsip, apalagi kalau bongkar gudang, kadang ketemu kadang tidak arsip yang kita butuhkan. Nah inilah persoalnya,”, kata PH.(pek)