Volume Sampah Meningkat di Musim Buah Hingga Dua Ribu Ton

Masyarakat Singkawang jangan sia-siakan sampahnya terbuang percuma. Sebab akan ada aksi tukar sampah dapat uang dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya. Foto: dok berkatnewstv
Masyarakat Singkawang jangan sia-siakan sampahnya terbuang percuma. Sebab akan ada aksi tukar sampah dapat uang dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya. Foto: dok berkatnewstv

Singkawang, BerkatnewsTV. Volume sampah di TPS yang ada di Kota Singkawang mulai mengalami peningkatan dari hari biasanya, terlebih di musim buah saat ini.

Kepala UPT Pengelolaan Persampahan Kota Singkawang, Agung Ananta Prabowo menyebutkan terhitung sejak Juli – September 2023, rata-rata total sampah hingga mencapai 2.264 ton.

Dari jumlah tersebut sebagian besar didominasi oleh sampah sisa buah.

Namun, kata dia lagi memasuki bulan Oktober 2023, dari hasil pantauan timnya di lapangan menunjukkan, jumlah sampah tersebut sudah mengalami penurunan, seiring pergantian jenis buah yang diperjual belikan.

“Memang benar, ketika memasuki musim buah-buahan, banyak sekali muncul pasar buah dadakan di Kota Singkawang. Sehingga berdampak pada peningkatan volume sampah, khususnya sisa-sisa kulit buahnya,” jelasnya, Rabu (11/10).

Baca Juga:

Dikatakan lebih jauh, data yang sudah berhasil himpun sejak Juli-September 2023, jumlah volume sampah ini memang meningkat pesat di bulan September, sekitar 2.482 ton.

Hal itu, menurut dia, berbeda jauh dibanding bulan Juli dan Agustus yang masing-masing berada di angka 2.133 ton dan 2.178 ton. Itu kebanyakan di dominasi sampah dari sisa kulit buah.

Lebih lanjut, Agung memberitahukan Lokasi TPS yang menjadi tempat dengan jumlah sampah sisa buah terbanyak, terletak di TPS Pasar Beringin dan Pasar Turi Singkawang Tengah.

Terkait pengelolaan sampah tersebut, pihaknya telah melakukan langkah maksimal. Untuk mencegah penumpukan sampah di TPA, dengan mengolah sampah kulit buah menjadi pupuk kompos.

“Kulit durian dan rambutan itu sudah kita olah menjadi pupuk kompos, agar mengurangi penumpukan sampah di TPA,” pungkasnya. (uck)