Description

Harga Sembako di Operasi Pasar Naik

Untuk menekan laju inflasi, operasi pasar kembali akan dilakukan di sejumlah titik di Kota Singkawang. Operasi pasar tahap VI berlangsung di dua tempat pada tanggal 25-26 Oktober 2023. Foto: dok berkatnewstv
Untuk menekan laju inflasi, operasi pasar kembali akan dilakukan di sejumlah titik di Kota Singkawang. Operasi pasar tahap VI berlangsung di dua tempat pada tanggal 25-26 Oktober 2023. Foto: dok berkatnewstv

Singkawang, BerkatnewsTV. Harga sembako yang dijual saat Operasi Pasar di Singkawang terpaksa naik seiring naiknya harga beras di pasaran.

Sembako yang dijual Rp95.750 per paket terdiri dari 5 kg beras premium, gula pasir 2 kg dan minyak goreng 2 liter.

“Faktor kenaikan harga paket kali ini, diakibatkan kenaikan harga beras di pasaran yang sudah menyentuh angka Rp15.500 – Rp16.000 per kilogram,” terang Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Muslimin.

Baca Juga:

Operasi Pasar tahap V yang digelar pada Rabu (20/9) ini menyiapkan 1.650 paket berlangsung di Pasar Semi Modern Alianyang. Dan Kamis (21/9) dilanjutkan di depan Puskesmas Pasar, Jalan Sama Diman.

Meskipun harga beras mengalami kenaikan, melalui subsidi 30-32 persen yang diberikan pemerintah, masyarakat cukup membayar Rp10.450 per kilogram.

Muslimin menyebut hal itu sebagai bentuk upaya pemerintah menekan laju inflasi, sehingga dapat meringankan beban perekonomian masyarakat.

“Inilah upaya kita menekan laju inflasi, khususnya kenaikan harga beras, dengan subsidi 30-32 persen, jadi masyarakat cukup membayar Rp10.450 saja per kilo nya,” sebutnya.

Dikatakan Muslimin, kenaikan harga beras diakibatkan tiga faktor utama yaitu gagal panen di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Pergeseran musim tanam akibat perubahan iklim serta terhambatnya proses distribusi beras impor dari India.

Penyebab kenaikan beras ini akibat terjadinya gagal panen di hampir seluruh wilayah Indonesia.

“Pergeseran musim tanam akibat perubahan iklim serta terhambatnya distribusi beras impor dari India akibat penahanan oleh otoritas setempat,” pungkasnya.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang menghadapi kondisi tersebut, karena pihaknya telah mendapat perintah dari Mendagri dan Pj. Gubernur Kalbar untuk melakukan Operasi Pasar Singkawang hingga akhir tahun 2023.

“Ini semua terjadi benar-benar diluar kendali kita, apalagi dominannya akibat faktor alam,” ujarnya.(uck)