Singkawang, BerkatnewsTV. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, kondisi Stunting di Kota Singkawang menunjukkan angka sebesar 23,5%.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Alexander pemicu stunting di Singkawang masih tinggi lantaran masih banyak balita yang kurang gizi.
“Data ini menggambarkan bahwa masih banyak balita-balita di Kota Singkawang mengalami permasalahan kurang gizi. sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan lebih rendah dari standar usianya,” terangnya, Rabu (6/9).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Singkawang pun melakukan aksi program Orangtua Asuh Anak Stunting upaya untuk menurunkan stunting sesuai dengan taget nasional 14 % di tahun 2024.
Dalam mendukung program tersebut, diperlukan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan tambahan gizi ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta dan termasuk balita.
Diantaranya penguatan peran posyandu dalam peningkatan layanan kesehatan bagi ibu dan anak, meningkatkan jumlah kunjungan anak balita dan pemberian makanan tambahan kepada anak balita gizi kurang dan gizi buruk.
Adapun bantuan yang diberikan pada program ini dalam bentuk donasi dengan besaran Kategori I Rp300 ribu, Kategori II Rp400 ribu dan Kategori III Rp500 ribu. Bantuan ini diberikan secara tunai.
“Bantuan donasi yang dimaksud diberikan oleh Orangtua Asuh paling sedikit selama tiga bulan,” jelasnya.(uck)