Sambas, BerkatnewsTV. Kementerian Keuangan menyatakan komitmennya memperkuat perbatasan Republik Indonesia (RI) – Malaysia yang ada di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Hal itu dibuktian dengan pengalokasian anggaran yang cukup besar dalam mewujudkan perbatasan sebagai beranda depan NKRI.
“Cukup besar anggaran yang digelontorkan untuk membangun perbatasan yang menjadi beranda depan NKRI,” ungkap Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara.
Suahasil Nazara yang meninjau langsung Pos Lintas Batas Nasional (PLBN) Aruk di Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Malaysia pada Kamis (9/2) itu apresiasi perkembangan pembangunan yang telah dilakukan.
Ia melihat banyak kemajuan yang telah dicapai antara lain meningkatnya hubungan perdagangan antarnegara di perbatasan Kalbar dan Serawak Malaysia.
Apalagi perdagangan lintas negara dan mobilisasi orang maupun barang melalui PLBN Aruk setiap tahunnya meningkat signifikan.
“Kedepan prospek perdagangan kedua negara volumenya terus meningkat sehingga ekonomi di kawasan ini akan terus tumbuh dan masyarakatnya sejahtera,” harapnya.
Baca Juga:
- PLBN Entikong Diusulkan Menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
- Menhub Tinjau PLBN Aruk dan Entikong, Cegah Varian Baru di Perbatasan
Kendati PLBN memiliki APBN sendiri namun menurut Suahasil dibutuhkan kolaborasi dan partisipasi pemerintah kabupaten dalam pembiayaan ekonomi di perbatasan.
“Pembangunan PLBN dan infrastruktur pendukung seperti jalan serta pasilitas layanan di PLBN merupakan cerminan NKRI yang harus tetap dirawat dan dijaga. Sehingga pembangunannya harus berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” pungkasnya.
PLBN Aruk telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2017 silam. Berdiri di area yang membentang di atas lahan seluas 9,1 hektare dan luas bangunan utama mencapai 4.118 meter persegi.
PLBN Aruk dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai pemeriksaan terpadu, klinik, jembatan timbang, pemindai truk, gudang sita hingga monumen lintas batas.
Pelayanan yang dilakukan mulai dari pos karantina kesehatan, perikanan, dan pertanian, hingga pelayanan bea dan cukai, imigrasi, institusi kesehatan, dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Sejak berdiri, PLBN Aruk telah mencatat sedikitnya 1.000 pelintas yang lalu lalang baik keluar masuk dari Malaysia – Indonesia.(dra)