Description

Jauh Dari Fakta, Muda Ragukan Data Stunting SSGI

Pendampingan terpadu penurunan stunting dari kabupaten/ kota yang dihelat selama dua hari sejak Rabu - Kamis (19-20/10) di Pontianak
Pendampingan terpadu penurunan stunting dari kabupaten/ kota yang dihelat selama dua hari sejak Rabu - Kamis (19-20/10) di Pontianak. Foto: dian

Pontianak, BerkatnewsTV. Provinsi Kalimantan Barat menargetkan penurunan stanting ditahun 2024 pada angka 14 persen.

Diketahui pada tahun 2021 berdasarkan SSGI Prov Kalbar prevalensi stunting diangka 29,8 persen. Sehingga Kalbar masuk dalam 12 daerah prioritas di Indonesia.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan berharap koordinasi dan sinergisitas para pihak diperlukan membantu penurunan stunting.

Untuk itulah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan dibentuk secara holistic.

“Saya berharap kegiatan pada hari ini mampu menjadi motivasi kita bersama dalam melaksanakan kolaborasi penurunan stunting di daerah kita,” ucap Ria Norsan.

Baca Juga:

Sementara Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan pengambilan data yang dilakukan sebelumnya dari SSGI mencakup luasnya wilayah mengakibatkan pengambilan sample terkesan terburu-buru.

“Sehingga antar waktu dan pengambilan sampel itu, terus terang diragukan. Karena hasilnya sangat jauh dari data faktual yang selama ini kita lakukan, melalui e-Pencatatan laporan gizi berbasis masyarakat. Yang bersifat berjenjang mulai tingkat Posyandu, Pustu, Puskesmas, dan ke Dinas yang pada akhirnya dapat dilihat perkembangannya,” bebernya.

Dengan demikian, sebut Muda penyampaian data tersebut dapat dievaluasi sehingga Langkah-langkah dapat dilakukan contoh infrastruktur wc yang perlu ditangani, hingga ke penambahan gizi yang memang diperlukan ditempat tersebut.

“Jadi tepat. Kita optimis angka kita dapat dipertanggung jawabkan dibawah 10 persen (tahun 2021) dan pada tahun ini kita optimis angka itu turun lagi, karena kita sudah menghitung Nampak akan ada penurunan,” imbuhnya.

Melalui acara inilah, ada perbaikan-perbaikan data terang Bupati Muda. System Kubu Raya sudah dilakukan by name by address by koordinat by foto diinput setiap desa, sementara sampel dilakukan perwilayah.

“Kita juga sudah mengirim surat ke Kementriaan, agar data ada perbaikkan. Melalui event, ini harapan kita sampaikan sekaligus perbaikkan dan konfirmasi supaya kedepan data-data itu baik,” jelas Bupati Muda. (dian)