Mulok Gambut dan Mangrove Mulai Uji Coba di Sekolah

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat mellihat uji coba mulok gambut dan mangrove yang diuji cobakan di SMPN 12 Sui Raya pada Senin (5/9).
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat mellihat uji coba mulok gambut dan mangrove yang diuji cobakan di SMPN 12 Sui Raya pada Senin (5/9). Foto: dian

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Mata pelajaran muatan lokal (mulok) gambut dan mangrove mulai diuji coba di sekolah. Sekolah pertama yakni di SMP Negeri 12 Sungai Raya di Kabupaten Kubu Raya.

Muatan lokal (mulok) gambut dan mangrove merupakan kerja sama Dinas Pendidikan Kubu Raya dan ICRAF Indonesia yang telah mengenalkan kurikulum baru ini kepada 16 sekolah tingkat SD – SMP baik swasta dan negeri yang dimulai dari kelas empat, lima dan enam sedangkan jenjang SMP untuk semua kelas.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan gambut dan mangrove merupakan bagian yang selalu berdampingan di daerah Kubu Raya.

Sehingga Mulok ini, bukan hanya sekedar kearifan lokal semata namun upaya pelestarian serta edukasi terhadap lingkungan demi generasi berikutnya.

“Jadi Mulok yang mempunyai spesifik dan memiliki terobosan, karena diajak berpikir luas (mendunia) anak-anak kita,” ucapnya saat launching uji coba mulok gambut di SMPN 12 Sui Raya, Senin (5/9).

Beraneka ragam dalam merawat lingkungan yang tentunya berdampak kepada terpenuhnya kebutuhan manusia secara alamiah baik kepuasan nitrogen yang tercukupi maupun penghijauan lingkungan, yang dibutuhkan keberadaaannya.

“Jadi sifatnya tinggal memperkaya dan memperkuat dari praktek-praktek yang ada di mereka (sekolah) termasuk dengan stakeholder lain. Baik itu Perguruan tinggi melalui kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa, NGO, pihak swasta, BUMN, serta Lembaga lainnya yang dapat membawa praktek-praktek terkait gambut dan mangrove ini,” terangnya.

Baca Juga:

Sementara Koordinator ICRAF Indonesia Kalbar, Happy Hendrawan mengharapkan kabupaten/ kota lain dapat meniru mulok gambut dan mangrove yang ada di Kubu Raya.

Diakuinya, ekosistem gambut yang ada di daerah Kalbar, khususnya Kabupaten Kubu Raya memiliki hamparan gambut jauh lebih luas.

“Sehingga memerlukan usaha lebihdalam mengelolanya. Dengan menanamkan kesadaran ini kepada usia dini maka di usia 10-15 tahun kedepan untuk mengelola ekosistem lebih baik dari kesalahan yang pernah dahulu kita buat,” terangnya.

Terkait dengan uji coba kurikulum ini, ICRAF bersama Disdikbud Kubu Raya akan mengkaji ulang serta merumuskan bahan-bahan yang diterapkan ke murid agar menjadi mulok yang disenangi para murid sekolah.

“Dengan harapan bahan ajaran yang telah disempurnakan dapat menjadi acuan seluruh sekolah SD dan SMP di Kubu Raya,” pungkasnya.(dian)