Dihadapan Bupati, Tokoh Pemekaran Tidak Bisa Hadiri HUT KKR

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat bertandang ke kediaman tokoh pemekaran Muhammad A Wahab yang sedang sakit didampingi istri di Gang Limbung Desa Limbung Kecamatan Sui Raya pada Sabtu (16/7).
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat bertandang ke kediaman tokoh pemekaran Muhammad A Wahab yang sedang sakit didampingi istri di Gang Limbung Desa Limbung Kecamatan Sui Raya pada Sabtu (16/7). Foto: Tommy

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Salah satu tokoh pemekaran Muhammad A Wahab menyatakan tidak bisa hadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kubu Raya (KKR) ke-15.

Muhammad A Wahab adalah salah satu pejuang yang juga sekaligus Ketua Tim Pemekaran Kabupaten Pontianak menjadi Kubu Raya di tahun 2007 silam.

Ia bersama Muda Mahendrawan (sekarang Bupati Kubu Raya) dan pejuang-pejuang pemekaran lainnya gigih melakukan berbagai upaya agar Kubu Raya bisa terbentuk menjadi daerah otonom baru.

“Itu kisah lama. Alhamdullilah akhirnya Kubu Raya bisa berdiri. Tapi saya minta maaf tidak bisa hadir di undangan HUT Kubu Raya tahun ini,” katanya.

Permintaan maaf itu disampaikan Muhammad A Wahab langsung kepada Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang bertandang ke rumahnya di Gang Limbung Desa Limbung Kecamatan Sui Raya, Sabtu (16/7).

Bukan tanpa sebab Muhammad A Wahab tidak bisa menghadiri upacara peringatan HUT ke-15 Kabupaten Kubu Raya. Faktor kesehatan yang menjadi alasannya.

Baca Juga:

“Kaki saya sulit untuk berjalan jauh. Pertama saya masuk bulan Mei, kemudian bulan Juni sudah nyaman. Tapi tiba-tiba kumat lagi penyakit saya sampai sekarang. Saya terpaksa harus salat di kursi,” ungkapnya.

Namun Muhammad A Wahab mengaku senang perjuangannya bersama pejuang lainnya membentuk Kubu Raya tidak lah sia-sia. Roh pemekaran yakni mensejahterakan masyarakat secara perlahan sudah mulai terlihat.

“Saya hanya sebagian kecil dan seujung kuku dari perjuangan ini. Namun saya senang dan alhamdullilah melihat pembangunan sekarang sudah semakin baik. Kalau pun masih ada yang kurang memang tidak bisa sekaligus, semua harus bertahap,” tuturnya.

Menurut Muhammad A Wahab perkembangan pembangunan Kubu Raya tak terlepas dari seorang pemimpin.

“Kalau pemimpinnya punya pikiran merasa bisa, itu yang susah. Sebab kalau pemimpin yang merasa bisa akan menganggap remeh permasalahan karena dia merasa bisa segala sesuatu padahal tidak bisa. Tapi kalau pemimpinnya bisa merasa seperti beliau (menunjuk Muda Mahendrawan) maka insyallah akan dapat maju karena mau mendengarkan aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan Muhammad A Wahab adalah seorang tokoh Kubu Raya yang patut menjadi contoh.

“Semangatnya luar biasa. Bagaimana dulu beliau berjuang bersama-sama agar Kubu Raya bisa terbentuk. Tentu perjuangan beliau dan tokoh-tokoh yang lain hendaknya menjadi catatan sejarah bagi anak cucu kedepannya,”” harapnya.(tom)