loading=

44 Pustu di Sanggau Kondisi Rusak

Kondisi Pustu di Desa Inggis yang dalam kondisi rusak berat.
Kondisi Pustu di Desa Inggis yang dalam kondisi rusak berat. Foto: ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Dari total 93 Pustu di Sanggau, 44 diantaranya ternyata dalam kondisi rusak baik rusak ringan maupun rusak berat.

“Secara keseluruhan kita punya 93 Pustu se-Kabupaten Sanggau. Yang rusak sedang, sama dengan Pustu Desa Inggis itu sekitar 34 Pustu atau sekitar 30 persen. Kondisi yang baik itu dari 93 itu, artinya tidak perlu pemeliharaan ada 15 Pustu, rusak ringannya itu 17 Pustu, rusak beratnya 27 Pustu,” ujar Ginting, Rabu (19/4).

Ginting mengakui masih banyak Pustu yang butuh penanganan.

“Ini memang pekerjaan rumah (PR) kita. Karena bagaimanapun juga Pustu ini sarana pelayanan yang merupakan jaringan Puskesmas yang ada di desa. Walaupun tidak setiap desa ada Pustu. Kalau di Desa itu mesti ada Poskesdes. Bisa juga satu Pustu melayani satu atau dua desa. Tapi kalau Poskesdes harus ada di setiap desa,” bebernya.

Ginting mengaku kondisi Pustu di Kabupaten Sanggau menjadi program prioritasnya kedepan. Memperbaiki yang rusak ringan, sedang, maupun berat.

Baca Juga:

“Tentu ini menjadi prioritas kita, disamping kita melihat kerusakannya, juga melihat petugas yang ada. Kalau disitu ada petugasnya, tentu menjadi prioritas kita. Karena tidak semua desa itu punya petugas kesehatannya. Hanya sifatnya kunjungan, tidak menetap di situ,” beber Ginting.

Ginting menyinggung minimnya anggaran untuk memperbaiki maupun membangun Pustu. Berbeda dengan Puskesmas atau Poskesdesa, anggaran perbaikan atau pembangunan Pustu hanya mengandalkan Dana Aloksi Umum (DAU).

“Kalau membangun Pustu ini, murni mengandalkan DAU. Tidak bisa DAK. DAK hanya sampai tingkat Puskesmas. Kalau tingkat desa harus DAU. Kalau Poskesdes masih bisa Dana Desa. Sebetulnya setiap tahun kita anggarkan, tapi karena anggaran kita terbatas,” ungkapnya.

Dikarenakan keterbatasan anggaran, dalam setahun setidaknya ada lima atau enam Pustu ditargetkan untuk diperbaiki. “itupun diakuinya kadang tercapai kadang tidak. Tergantung anggaran,” pungkasnya. (pek)