loading=

MJP dan TKKBM Sepakat Berdamai

Ketua Koperasi Jasa MJP dan Koperasi Jasa TKKBM sepakat berdamai setelah menjalani mediasi yang difasilitasi oleh Ketua FPKPM Kalbar
Ketua Koperasi Jasa MJP dan Koperasi Jasa TKKBM sepakat berdamai setelah menjalani mediasi yang difasilitasi oleh Ketua FPKPM Kalbar. Foto: Robby

Pontianak, BerkatnewsTV. Dua kelompok buruh yang sempat bentrok akhirnya sepakat untuk berdamai setelah menjalani mediasi.

Dua kelompok buruh tersebut masing – masing bernaung dibawah Koperasi Jasa Mitra Jasa Perkasa (MJP) dan Koperasi Jasa Tenaga Kerja Khusus Bongkar Muat (TKKBM) Non Pelabuhan.

“Kami anggap masalah ini selesai dan kita serahkan kepada pemerintah daerah untuk diselesaikan sesuai dengan regulasinya,” kata Ketua Koperasi Jasa Mitra Jasa Perkasa (MJP). H. Robby usai mediasi, Rabu (9/2).

Robby juga menyatakan akan memberitahukan kepada anggotanya untuk menginformasikan hasil mediasi dan tidak melakukan hal – hal yang bersifat provokatif.

“Jadi ini tugas kita lah untuk menyampaikannya bahwa ini sudah dimediasi dengan baik. Dan hak – hak mereka akan diperjuangkan sesuai dengan ketentuan,” ujarnya.

Baca Juga:

Senada disampaikan Ketua Koperasi Jasa Tenaga Kerja Khusus Bongkar Muat (TKKBM) Non Pelabuhan, Yanto yang akan mengikuti arahan dan aturan dari pemerintah daerah.

Sekretaris Koperasi Jasa Tenaga Kerja Khusus Bongkar Muat (TKKBM) Non Pelabuhan AM Suryadi berharap pemda dapat segera melakukan mediasi.

“Agar hal – hal ini tidak terulang kembali, cepat segera dimediasi sebab koperasi ini untuk buruh – buruh pekerja kasar. Kepada kawan – kawan tetap jaga suasana kondusif, berikan rasa aman dan nyaman di setiap lini kerja,” harapnya.

Ia berharap jika ada regulasi dari pemda maka tetap secara adil dan profesional yang berpihak kepada buruh sesuai dengan asas koperasi.

“Kami sudah berdiri sejak 2013 dan eksis 2014. Banyak kekurangan dari kami tapi tentunya kami berharap adanya pembinaan seimbang dari Dinas Koperasi. Berkaitan dengan upah buruh kami selalu terbuka. Kami ingin menggenjot sistem buruh yang lebih baik tapi tidak lah mudah, oleh karena itu kami juga mohon adaya pembinaan,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Forum Persatuan Komunikasi Pemuda Melayu (FPKPM) Kalbar Sy Machmud berharap setelah dilakukan mediasi kedua belah pihak dapat kembali berdamai.

“Semuanya adalah saudara – saudara kita. Saya tidak ingin hal ini kembali terulang. Nantinya seperti sistem dan mekanisme pengaturan buruh akan ada regulasi dari pemerintah,” jelasnya.

Dua kelompok tenaga buruh ini sempat bentrok di Jalan Adi Sucipto Desa Parit Baru Kabupaten Kubu Raya, Rabu (9/2) pagi.

Bentrokan dua kelompok tenaga buruh ini memang sedari awal telah dikhwatirkan oleh sejumlah pihak baik dari aparat keamanan maupun pemerintah daerah.

Pemicunya berkaitan erat dengan sistem pengupahan dan tempat bekerja para buruh di sejumlah pergudangan yang ada di Kubu Raya.

Upaya persuasif dan mediasi telah dilakukan sebelumnya guna menghindari bentrokan. Termasuk audiensi dengan DPRD Kubu Raya pada Rabu (2/2) lalu.(rob)