Pengungsi Banjir di Semuntai Kekurangan Pasokan Makanan

Seorang ibu di pengungsian Balai Desa Semuntai terpaksa memberi makan anaknya dengan mie instan, Minggu (7/11).
Seorang ibu di pengungsian Balai Desa Semuntai terpaksa memberi makan anaknya dengan mie instan, Minggu (7/11).

Sanggau, BerkatnewsTV. Hujan dengan intensitas sedang kembali melanda wilayah Kabupaten Sanggau. Akibatnya, debit air Kapuas yang mulanya turun kini naik kembali.

Di Desa Semuntai Kecamatan Mukok, banjir merendam sedikitnya empat dusun yakni Dusun Sungai Akar, Dusun Semuntai, Dusun Pelaik dan Dusun Olay.

Informasi yang diperoleh, Minggu (7/11) siang, sebanyak 218 Kepala Keluarga dengan 672 jiwa terdampak banjir.

Sebagian besar warga yang rumahnya terendam mengungsi di rumah kerabatnya yang jauh dari banjir, sementara sebagian lainnya mengungsi di sejumlah lokasi berbeda diantaranya Balai Desa, Kantor Desa dan rumah warga yang dalam kondisi kosong.

Salah satu pengungsi yang ditemui di Balai Desa, Uray Irwansyah mengaku sudah dua pekan rumahnya terendam banjir. Dan saat ini kekurangan bahan makan dan air bersih.

Baca Juga:

“Kami mohon pemerintah perhatikan juga kondisi kami. Sudah cukup lama kami tidak bisa bekerja. Kami butuh bahan makanan dan air bersih,” ujar Uray, Minggu (7/11).

Sementara itu, Kepala Desa Semuntai, Nuryadin mengatakan banjir di Semuntai merupakan banjir terparah yang dialami warga sejak 10 tahun terakhir. Saat ini, ketinggian air rata-rata 160 centimeter.

Disinggung terkait bantuan, kata Nuryadin, saat ini warga terdampak banjir memang sudah mendapatkan bantuan berupa beras 1,1 ton dari BPBD Sanggau.

Namun jumlah tersebut dirasa sangat kurang mengingat jumlah warga terdampak terus bertambah seiring dengan naiknya air kapuas.

“Kami mohon ada tambahan bantuan dari Pemerintah Daerah untuk pemerataan. Jadi kami di desa ini bingung mau ngasih siapa yang dapat dan siapa yang tidak karena jumlah bantuannya memang sangat kurang. Saat ini bantuan yang dibutuhkan berupa sembako dan air bersih,” pungkasnya. (pek)