Milenial Teladani Falsafah Sam Ratulangi

Anggota DPR RI dapil Kalbar, Katherine Angela Oendoen saat menyerahkan simbolis hadiah doorpricce di peringatan HUT Pahlawan Nasional Sam Ratulangi
Anggota DPR RI dapil Kalbar, Katherine Angela Oendoen saat menyerahkan simbolis hadiah doorpricce di peringatan HUT Pahlawan Nasional Sam Ratulangi. Foto: Riski

Pontianak, BerkatnewsTV. Warga Minahasa yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kota Pontianak memperingati HUT Pahlawan Nasional Sam Ratulangi dan HUT ke-64 Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kota Pontianak.

Pahlawan Nasional Indonesia dengan nama lengkap Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi lahir pada 5 November 1890 dan wafat 30 Juni 1949.

Sam Ratulangi adalah seorang politikus, jurnalis, dan guru dari Sulawesi Utara. Ia juga anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menghasilkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia dan merupakan Gubernur Sulawesi pertama.

Sam Ratulangi juga sering disebut sebagai tokoh multidimensional yang terkenal dengan falsafahnya “Si tou timou tumou tou” yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.

Anggota DPR RI dapil Kalbar, Katherine Angela Oendoen mendorong generasi milenial Minahasa dapat meneladani sosok Sam Ratulangi.

“Penting bagi generasi milenial saat ini untuk memahami dan mengimplementasikan si tou timou tumou tou,” katanya saat menghadiri peringatan HUT Pahlawan Nasional Sam Ratulangi dan HUT ke-64 Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kota Pontianak, Sabtu (6/11) malam.

Baca Juga:

Apalagi di era digital dan moderen saat ini, Katherine melihat masih ada sebagian milenial yang belum bisa menjaga adat istiadat dan etika.

“Maka ini falsafah Sam Ratulangi harus diingat dan diimplementasikan dalam kehidupan. Untuk saling menghargai dan menghormati,” ucapnya.

Katherine juga berpesan warga Minahasa di Kalbar dapat menjaga kerukunan dan kedamaian dengan etnis lainnya. Sebab Kalbar telah dikenal masyarakatnya yang multietnis.

“Jadi, jangan ada lagi kesenjangan maupun pengkotakan terhadap etnis lain. Namun mari kita jaga keberagaman ini kedamaian,” pesannya.

Sementara itu Ketua Kerukunan Keluarga Kawanua Kota Pontianak Tjantje Tambaritji mengatakan peringatan HUT Pahlawan Nasional Sam Ratulangi untuk mendorong generasi muda minahasa di Kalbar agar tetap selalu mengingatnya.

“Ini satu sprit bagi generasi sekarang agar tidak lupa terhadap jasa Pahlawan Nasional seperti Sam Ratulangi,” ucapnya.

Disebutkan Tjantje, falsafah hidup Sam Ratulangi si tou timou tumou tou memberikan pelajaran hidup biasa siapa saja.

“Bagi kita yang berpengalaman, berpendidikan hendaknya bisa membawa saudara-sudara kita untuk setara dengan kita,” pungkasnya.(iki)