loading=

Perguruan Silat PSHT Minta Maaf Pembunuhan di Solam Raya

Satreskrim Polres Sintang yang berhasil menangkap R pelaku tunggal pembunuhan pasutri dan cucu di Solam Raya. Pelaku juga merupakan anggota Perguruan Silat PSHT
Satreskrim Polres Sintang yang berhasil menangkap R pelaku tunggal pembunuhan pasutri dan cucu di Solam Raya. Pelaku juga merupakan anggota Perguruan Silat PSHT. Foto: ist

Sintang, BerkatnewsTV. Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sintang dan Pembina Wilayah Kapuas Raya menyesalkan perbuatan biadab R yang melakukan pembunuhan terhadap pasutri dan cucunya di Solam Raya Kecamatan Sui Tebelian.

Bahkan Perguruan Silat PSHT mengutuk keras perbuatan oknum anggotanya itu yang merupakan Pendekar Tingkat 1 (Satria) Cabang Sintang.

“Dengan segala kerendahan hati kami selaku Ketua PSHT Cabang Sintang dan Pembina Wilayah Kapuas Raya, memohon maaf yang sebesar besarnya dan mengutuk keras atas segala tindakan yang diluar perikemanusiaan oknum R yang merupakan salah satu oknum anggota PSHT,” tegas Ketua PSHT Cabang Sintang Suyadi, Minggu (8/8).

Pihaknya sambung Suyadi mengapresiasi dan mendukung langkah penegakan hukum yang dilakukan Polres Sintang yang telah berhasil mengungkap dan meringkus R.

“Secara Yuridis kami mendukung langkah penegakan hukum, secara kekeluargaan kami mewakili seluruh Warga PSHT dimanapun berada memohon maaf yang sebesar besarnya atas perilaku keji R yang diluar perikemanusiaan tersebut,” sesalnya.

Baca Juga:

Suyadi membeberkan prihal ekonomi R dalam satu tahun terakhir yang mengalami himpitan beban hidup yang berat.

Diawal menapaki rumah tangga merintis usaha dengan modal pinjaman. Ujian datang saat mengalami laka lalin ketika jualan, mulai dari biaya rumkit dan lain-lain dengan biaya yang cukup besar hingga terjerat utang piutang yang banyak.

“Sebenarnya kita banyak ngumpulkan donasi dari saudara- saudara PSHT guna membantu termasuk penyelesaian jeratan rentenir (informasi yang kami terima) dengan menggunakan kas cabang (pinjaman lunak) tanpa bunga dan semampunya dalam mengangsur dengan jumlah total hingga puluhan juta,” ungkap personel Korem 121/Abw ini.

Lebih lanjut Suyadi info yang dia terima bahwa R berencana meminjam bank dengan harapan beban bertumpu pada satu titik karena sejak kejadian laka lalin yang dialaminya tidak bisa jualan karena lokasi jualannya melintasi kejadian laka lalin.

Namun berita mengejutkan datang R nekat habisi nyawa Turyati dan keluarga.(sus)