Description

Cegah Penyebaran Covid-19, Doni Minta Bentuk Tim Pemulangan PMI

Kepala Satgas Covid-19 saat raker bersama Forkompinda Provinsi Kepri.
Kepala Satgas Covid-19 saat raker bersama Forkompinda Provinsi Kepri. Foto: ist

Batam, BerkatnewsTV. Kepala Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Munardo meminta Pemprov Kepri, Pemkot Batam dan Pemkot Tanjungpinang membentuk tim pemulangan PMI.

Sehingga hambatan atau usulan bisa disampaikan kepada kementerian/lembaga terkait.

“Seperti tadi terkait logistik PMI selama karantina, tentu pemerintah bisa membantu anggarannya setelah ada usulan dari Pemda,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima.

Hal itu disampaikan Doni saat raker penanganan covid-19 bersama Forkompinda di Kepri, Senin (19/4).

Namun Doni yang juga Kepala BNPB ini mengapresiasi Pemkot Batam melakukan penanganan Pemulangan PMI dengan baik.

Ia juga menyerahkan bantuan langsung berupa masker kain INA sebanyak 7.500 pcs, masker kain anak sebanyak 7.500 pcs, rapid tes antigen sebanyak 5.000 test dan 1 unit mesin PCR.

Sementara itu Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan sampai dengan 18 April 2021, jumlah kasus Covid-19 di Batam tercatat sebanyak 6.599 kasus.

Dari jumlah tersebut tingkat kesembuhannya mencapai 91,57% atau 6.043 orang. Kemudian yang meninggal sebanyak 158 orang atau 2,39%.

“Sementara sisanya sebanyak 398 orang atau 6,03% masih menjalani perawatan,” kata Rudi di Bandara Hang Nadim Batam.

Untuk fasilitas kesehatan di Kota Batam meliputi 20 rumah sakit, 21 puskesmas, 44 pustu, 12 klinik utama, 8 klinik bersalin dan 93 klinik pratama.

Kemudian didukung tenaga medis terdiri dari 362 dokter spesialis, 687 dokter umum, 214 dokter gigi, 1.931 perawat, 1361 bidan, 254 apoteker, 291 teknik kefarmasian dan 291 kesehatan kasyarakat.

Batam saat ini memiliki 7 mesin PCR, 3 diantaranya di BTKLPP, kemudian RSKI Galang, RS Bhayangkara 1, RSUD Embung Fatimah 1, RS BP Batam 1, BTKl 3

“Kapasitas pada rumah sakit sebanyak 2.151 tempat tidur dan
kapasitas fasilitas pendukung karantina sebanyak 1.570 orang.” ujarnya.

Sementara proses vaksinasi Covid-19 di Batam saat ini masih berjalan, dijelaskannya bahwa jumlah penduduk di Kota Batam berdasarkan sensus 2020 berjumlah 1.196.396 orang. Kategori usia 18-59 tahun berjumlah 738.696 orang dan kategori lansia (di atas 60 tahun) berjumlah 36.107 orang.

Sedangkan jumlah tenaga vaksinator sebanyak 718 orang dengan 124 fasilitas kesehatan tempat vaksinasi seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik. Target Kelompok vaksinasi sebanyak 116.161 orang, yang terdiri dari tenaga kesehatan, lansia dan petugas publik.

“Jumlah vaksin Tahap I dan II sebanyak 78.650 dosis, terdiri dari Sinovac 42.000 dosis dan Astra Zaneca sebanyak 36.650 dosis,” katanya.

Baca Juga:

Rudi juga memaparkan penanganan PMI yang selama ini masuk melalui Kota Batam. Periode Tahun 2020 sampai dengan 17 April 2021 total jumlah PMI sebanyak 63.140 Orang. Sebanyak 57.532 (85%) Orang datang dari Malaysia dan 5.608 (15%) dari Singapura.

“PMI yang Positif Covid-19 pada tahun 2020-2021 berjumlah 425 orang dengan rincian 275 orang Tahun 2020 dan 150 orang tahun 2021. Isolasi RSKI Galang 95 Orang,” katanya.

Adapun permasalahan yang berkaitan dengan PMI/WNI melalui Kota Batam diantaranya terkait dengan biaya operasional penangan PMI/WNI (Permakanan, Tempat Karantina, Transportasi dan SDM).

Selain itu juga terdapat PMI/WNI yang dokumen PCR Test diduga palsu da tidak dilakukan pemeriksaan PCR di Malaysia. Kemudian masalah lainnya adalah jadwal Kedatangan kapal dari Negara asal (Singapura dan Malaysia) yang tidak tetap (siang, sore bahkan malam hari).

“Terdapat juga PMI/WNI yang sakit ketika masuk Kota Batam, sehingga harus dilakukan perawatan tersendiri,” ujarnya.

Karena itu pihaknya menilai perlunya dukungan anggaran dari Pemerintah/BNPB terhadap penanganan kedatangan PMI/WNI melalui Pintu masuk Kota Batam.

Kemudian juga perlunya dispensasi atas karantina PMI/WNI 5×24 jam sebagaimana ketentuan. Sehingga PMI yang masuk melalui pintu masuk kota Batam dapat segera melanjutkan perjalanan ke daerah asal masing-masing bila hasil SWAB Negatif telah keluar.

“Kami rasa juga perlunya pintu masuk selain Batam, baik di Kepri maupun di Riau. Kita harap juga ada solusi terkait karatina dan pemulangan PMI selama periode penutupan moda angkutan tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021,” katanya.(rls/tmB)