Kepong Bakol Kampanyekan Gemarikan Cegah Stunting

Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya saat kampanye Gemarikan dengan kepong bakol untuk mencegah stunting. Foto: Ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Salah satu upaya mencegah terjadinya stunting di kubu Raya adalah mengonsumi ikan yang dikemas dengan kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

Kampanye Gemarikan yang dimotori Dinas Perikanan Kubu Raya ini dilaunching Bupati Kubu Raya bersama Wakil Bupati Kubu Raya, Selasa (10/3) di TK Negeri Pembina Sungai Raya.

“Kegiatan ini untuk menancapkan pemahaman kepada anak-anak dan ibu mengandung supaya mereka menjadikan makan ikan ini sebagai kebiasaan,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.

Ia menuturkan, jika dilakukan secara konsisten dan masif di setiap satuan pendidikan usia dini, maka proses pembiasaan konsumsi ikan akan berjalan dengan lancar. Anak-anak dan ibu mengandung pun akan paham bahwa ikan adalah pangan yang sangat sehat.

“Dan mereka akhirnya betul-betul akan menggemari ikan. Karena ikan ini tidak mengandung bahaya. Tidak ada pembesaran ikan yang memakai suntik. Sehingga benar-benar sangat menyehatkan,” ujarnya.

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, protein ikan memberikan kontribusi terbesar dalam kelompok sumber protein hewani sekitar 57,2 persen dibanding daging, telur, dan susu.

Menurut Muda, stunting bukan hanya gagal tumbuh pada tubuh tapi juga pada otak. Sebagai akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama mulai dari saat di kandungan.

“Artinya bukan hanya soal kerdilnya. Tapi kerdil dalam konteks pertumbuhan syaraf otaknya. Nah, makanya ikan ini untuk injeksi nutrisi,” terangnya.

Maka disebutkan Muda, harus kepong bakol untuk mencegah stunting melalui kampanye gemarikan. Dinas Perikanan bersinergi dengan Dinas kesehatan, Dinas Pendidikan dan pemerintah desa.

“Saat ini setiap puskesmas telah mempunyai USG portabel yang bisa mengetahui indikasi stunting sejak dini. Dengan sistem kepong bakol maka konsumsi ikan kepada anak-anak dan ibu hamil dapat dikampanyekan menjadi salah satu sumber gizi selain telur ayam kampung dan susu,” ucapnya.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Kubu Raya, Rendra, mengatakan peluncuran kampanye Gemarikan bertujuan meningkatkan nilai konsumsi ikan masyarakat.

Ia menerangkan, berdasarkan data diketahui tingkat konsumsi ikan di Kubu Raya sebanyak 33 kilogram/orang/tahun.

Rendra memastikan kampanye gemarikan akan dilakukan secara rutin di lembaga-lembaga pendidikan usia dini dan posyandu yang disinergikan dengan program layanan kesehatan jemput bola Selasa-Jumat (Salju) Terpadu.

Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kubu Raya, Hefmi Rizal mengatakan sasaran utama Kampanye Gemarikan adalah anak usia dini dan ibu hamil untuk mencegah stunting.

“Tujuannya mendukung program nasional serta melakukan sinergisitas antarsektor (pendidikan, kesehatan dan perikanan) atau dalam istilah keren yang dicanangkan Bupati Kubu Raya adalah sistem kepong bakol,” terangnya dihubungi via ponsel.

Selain itu sambung Hefmi, gemarikan juga bertujuan meningkatkan angka konsumsi per kapita yang diharapkan mampu mengedukasi ibu dan anak membiasakan makan ikan sebagai kelangkapan gizi.

“Hasil uji klinis yang telah dilakukan Kemenkes menyatakan protein ikan lebih baik dan lebih cepat diserap oleh tubuh dibandingkan protein lainnya. Zat gizi tambahan dari ikan berupa taurin berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel otak lebih tinggi dari protein serealia dan kacang-kacangan,” terangnya.

Selain itu, ikan juga mengandung EPA, DHA, 9 asam lemak omega 3, vitamin D, fosfor, vitamin B2, zat besi, zink, yodium, magnesium, dan kalium dlm daging ikan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan sel otak anak dan ibu hamil.(rob)