Belum Setahun Bertugas, Guru Kontrak Ajukan Pindah

Kepala Dinas Dikbud Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi

Kapuas Hulu, BerkatnewsTV. Tahun 2017 kemarin Pemkab Kapuas Hulu menerima 618 guru kontrak untuk bertugas diwilayah pedalaman maupun terisolir. Namun sayangnya belum setahun bertugas, sudah banyak guru kontrak yang mengajukan pindah dengan berbagai alasan tertentu.

Puluhan berkas permohonan pindah guru kontrak sudah banyak menumpuk di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu. Padahal sebelum bertugas, mereka diambil sumpah untuk mengabdi selama 10 tahun dimana mereka ditempatkan.

“Namun banyak juga mereka yang mengeluh, belum apa-apa sudah banyak yang minta pindah,” kata Petrus Kusnadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Selasa (3/7).

Petrus mengatakan alasan beragama alasan disampaikan guru kontrak itu, mulai dari kesehatan, keluarga dan lainnya.

Namun pihaknya tidak mengizinkan mereka untuk pindah, meskipun ada beberapa saja yang mereka setujui untuk pindah dengan alasan kesehatan.

“Dengan alasan yang sangat memerlukan pertimbangan, terpaksa kita kabulkan. Tapi jumlah sangat sedikit sekali. Paling dibawah lima orang, yang lainnya kami tolak,” katanya.

Petrus mengatakan, ia harus teliti dan berhati-hati dalam melakukan pemindahan guru kontrak tersebut, karena ia tidak mau dengan kebijakannya tersebut, bisa menimbulkan kecemburuan diantara yang lainnya, apalagi sampai menganggu sistem.

Lanjut Petrus, meskipun pihaknya dibantu dengan guru kontrak, jumlah tersebut belum bisa membantu karena setiap tahunnya banyak guru PNS yang pensiun sehingga menimbulkan ketimpangan antara guru yang masuk dan keluar.

“Tahun ini saja ada 69 guru pensiun, sementara untuk 83 guru pensiun. Sementara beberapa tahun ini Kapuas Hulu tidak ada penerimaan guru PNS,” ungkapnya.

Petrus menjelaskan, pensiun guru terbesar akan terjadi pada tahun 2019, dimana guru-guru yang berasal dari Flores, Jawa, NTB,NTT semuanya akan pensiun.

“Karena rata-rata mereka (guru) usianya sudah memasuki 60 tahun dan kita pastikan tidak ada lagi guru-guru di Kapuas Hulu ini berasal dari Flores, Pulau Jawa, NTB maupun NTT,” pungkasnya. (rel)