Cegah Karhutla, Muda akan Terapkan Trichoderma dan Bangun Sumur Bor

Tatap Muka Bupati Kubu Raya, Wali kota Pontianak, Kapolresta Pontiana, Kadis Pertanian Kubu Raya bersama ratusan petani untuk mencegah terjadinya karhutla. Foto: Ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan memastikan Pemkab Kubu Raya akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi tiap tahun.

Salah satunya yakni akan menerapkan kecanggihan teknologi kepada para petani yang akan membuka lahan namun tidak dengan cara membakar.

“Langkah cepat untuk memfasilitasi petani yakni menerapkan teknologi trichoderma. Dengan teknik tersebut maka para petani dapat membuka lahan dengan tidak harus membakar,” katanya dihadapan ratusan petani saat tatap muka pencanangan membuka lahan tanpa membakar pada Sabtu (30/3).

Menurutnya, harus ada inovasi dan terobosan untuk pencegahan karhutla.

“Nah, kita harus cari metode yang bisa langsung dilakukan. Penyuluh-penyuluh kita bersama penyuluh masyarakat yang sudah paham segera kita ajak untuk ke masyarakat yang memang masih membakar lahan. Para petani dapat dilatih atau diajak langsung learning by doing,” ucapnya.

Ia pun meminta petani untuk segera mendaftarkan diri ke dinas terkait. Sehingga memudahkan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya melakukan pelatihan metode pembelajaran langsung di lapangan.

“Kita minta disampaikan kepada para petani. Nanti harus diedarkan lewat semua desa,” pintanya.

Upaya mengantisipasi karhutla, lanjut Muda, juga dilakukan dengan pembangunan sumur bor di titik-titik lokasi endemik kebakaran lahan.

Hal itu karena karhutla di lahan gambut kerap terjadi dari bawah tanah. Karena itu sumur bor harus dibuat. Menyukseskan hal itu, Muda mengajak masyarakat untuk berpartisipasi gotong royong membuat bak penampungnya.

“Dibuat misalnya ukuran 3 x 6 sehingga nanti langsung dilepas saja beberapa jam. Pembasahan dilakukan di titik-titik yang memang sudah endemik dan rawan terbakar. Intinya di sepanjang tepian yang rutin terbakar. Setiap hari dibasahkan sampai meresap ke bawah,” jelasnya.

Muda juga meminta pengawasan dilakukan di daerah lahan plasma. Agar mencegah terjadinya kebakaran akibat percikan api di area plasma perusahaan. Ia meyakinkan masalah karhutla bisa diatasi sepanjang ada komitmen bersama.

“Jadi bersama-sama menjaga anak-cucu kita juga supaya tidak sakit. Kalau sudah sakit, jangankan yang tidak mampu, orang kaya pun bisa jadi miskin. Derajat kesehatan harus kita jaga,” pesannya.

Muda menyebut sinergi dengan Kota Pontianak mutlak dilakukan mengingat kedua daerah sama-sama terdampak karhutla. Kubu Raya, menurut dia, adalah bagian dari metro area bersama Kota Pontianak. Karena itu sikap ego sentries harus dihindari.(rob)