loading=

Muswil II ICDN Kalbar, Ini Tantangan yang akan Dihadapi Ketua Baru

Muswil II ICDN Kalbar, Ini Tantangan yang akan Dihadapi Ketua Baru
Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan saat menerima audiensi pengurus Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalbar yang akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) II, Kamis (20/11/2025). Foto: egi/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalbar akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) II pada Jumat (21/11) besok. Agendanya adalah memilih ketua baru untuk periode 2025 – 2030.

Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan berharap di muswil nanti bisa memberikan masukan – masukan yang konstruktif, holistik kepada pemerintah serta berperan aktif dalam rangka menyukseskan pembangunan daerah.

:Dengan terbentunya pengurus baru, yang kita harapkan bukan hanya menjadi pengurus sebuah organisasi tetapi juga mampu mengembangkan organisasi menjadi sebuah organisasi yang besar dan maju dan terfokus pada pembinaan sumber daya Dayak kedepannya,” harapnya saat menerima audiensi dari Pengurus Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalbar, Kamis (20/11).

Karenanya, Ia menilai muswil sebagai momentum strategis untuk memperkuat peran cendekiawan Dayak di era digital serta mendorong kemajuan pendidikan bagi generasi muda.

Sementara itu Ketua DPW ICDN Kalbar, Adrianus Asia Sidot menegaskan muswil kali ini bukan sekadar agenda memilih pimpinan baru, tetapi juga bukti eksistensi para cendekiawan Dayak yang terus menunjukkan jati diri di tengah dinamika zaman.

Ia menekankan tiga harapan utama dari penyelenggaraan Muswil II yakni melahirkan pemimpin ICDN yang benar-benar memahami organisasi, memiliki visi jauh ke depan dan mampu membawa ICDN setara dengan organisasi cendekiawan nasional lainnya.

“Kemudian menyatukan potensi seluruh cendekiawan Dayak untuk memajukan komunitas Dayak secara lebih terstruktur dan berkelanjutan serta menghadirkan ICDN yang semakin dikenal dan dibanggakan oleh masyarakat Dayak, bukan hanya sebagai organisasi intelektual, tetapi sebagai wadah pemersatu dan pemberdaya,” ujarnya.

Baca Juga:

Ia pun menyoroti tantangan terbesar masyarakat Dayak saat ini yaitu keterbatasan akses pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Padahal, peluang beasiswa terbuka sangat lebar, tetapi informasi sering tidak sampai kepada masyarakat.

Ia menegaskan bahwa ICDN harus hadir sebagai fasilitator utama, menyediakan akses informasi beasiswa, pendampingan, hingga membuka kemudahan bagi generasi muda Dayak untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“Ini problema besar masyarakat kita. Banyak peluang, tetapi informasinya tidak sampai. Di sini peran ICDN harus kuat,” tegasnya.

Ia bahkan menggagas kembali mimpinya tentang dana abadi pendidikan masyarakat Dayak, sebuah gagasan besar yang diharapkan dapat diwariskan dan diwujudkan oleh pengurus baru. Dana ini diharapkan dapat membiayai anak-anak Dayak berprestasi hingga ke perguruan tinggi dalam maupun luar negeri.

Masuknya masyarakat ke era kecerdasan buatan dan ekonomi digital membuat ICDN dituntut menghasilkan program-program peningkatan kapasitas digital bagi generasi muda.

“Siap atau tidak, semua bergerak ke digital. Anak-anak kita harus melek teknologi. ICDN perlu menjadi bagian dari proses itu,” ujarnya.

Muswil akan digelar di Hotel Dangau, Kubu Raya dengan perkiraan kehadiran 120 hingga 150 orang, terdiri dari perwakilan 14 kabupaten/kota, pengurus wilayah, tokoh masyarakat, serta tamu dari Pengurus Nasional ICDN yang datang dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Jakarta.(ebm)