Semarang, BerkatnewsTV. Asrama Mahasiswa Kalbar di Kota Semarang Jawa Tengah semakin hari kian memprihatinkan. Sejumlah bagian bangunan terlihat sudah rusak, bahkan terlihat ada yang ambruk.
Asrama mahasiswa ini terletak di Jalan Kendeng VI nomor 4, Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur memiliki luas bangunan 375 meter persegi. Bangunan dua lantai dengan 17 kamar itu ditempati sebanyak 14 orang pelajar asal Kalbar.
“Pasca direnovasi di akhir tahun 2022, kondisinya semakin parah, banyak plafon yang ambruk, plafon di depan Kamar yang ambruk, plafon ruang tengah juga ambruk, 1 toilet yang bocor juga tidak bisa dipakai hingga kamar bocor di nomor 1,2,3 dan 4. Dan ada 3 kamar yang tak layak di huni,” beber salah satu penghuni asrama Yulius Yogi kepada berkatnewstv, Rabu (17/9).
Yulius yang juga Ketua Asrama Mahasiswa Kalbar (Rahadi Oesman) Semarang ini mengungkapkan pada tanggal 16 Juli 2025 asrama dikunjungi oleh Badan Penghubung Pemprov Kalbar dan melihat secara langsung kondisi asrama. Akan tetapi hingga saat ini tidak ada pencegahan sementara untuk memberikan solusi agar tidak terlalu parah.
“Kami berharap agar Badan Penghubung Pemprov Kalbar yang ada di Jakarta segera memberikan solusi agar asrama tidak semakin parah,” harap mahasiswa semester 5 STIE Semarang itu.
Ia juga mengaku telah berdiskusi kepada Penasehat Asrama, Pengurus Asrama Rahadi Oesman dan Juga Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat Mengenai kondisi asrama ini.
Baca Juga:
- Asrama Mahasiswa Kalbar di Berbagai Kota Bakal Direnovasi
- Pemprov Kalbar Segera Renovasi Asrama Mahasiswa Kalbar
Sementara Plt Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat (KPMKB) Semarang, Melandri menanggapi serius hasil diskusi kondisi asrama tersebut.
Melandri juga berharap agar kondisi asrama segera diberikan solusi untuk mencegah sementara plafon yang rusak parah ini. Mengingat musim hujan di bulan ini sering terjadi.
“Setidaknya dilakukan renovasi terlebih dahulu plafon di setiap kamar agar tidak ambruk dan menimpa penghuni yang mungkin lagi istirahat,” ujarnya.
Penasehat Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat (KPMKB) Semarang Santos Lubis juga membenarkan bahwa kondisi asrama memang sangat memprihatinkan apalagi kondisi yang ambruk sudah semakin banyak bertambah.
“Apalagi asrama ini masih baru direnovasi kenapa kok tidak bertahan lama. Bagaimanapun bangunan ini kan aset daerah. Ya harus dicari solusinya agar tidak terlalu parah, dan masih bisa kita cegah. Adik – adik di asrama hanya meminta palfon terlebih dahulu dibenarkan karena lebih urgent plafon saat ini,” jelasnya.
Santos menegaskan bahwa ini bukan hanya sebuah informasi biasa, tapi informasi yang memang segera ditindak lanjuti karena rawan akan runtuh di setiap kamar pada sewaktu sewaktu tanpa diketahui.(tmB)