loading=

Karhutla di Kalbar Hanguskan 22.463 Ha, Penyebab Utama Kelalaian

Karhutla di Kalbar Hanguskan 22.463 Ha, Penyebab Utama Kelalaian
Sepanjang tahun 2024, bencana karhutla di Kalbar menghanguskan 22.463,44 hektare. Angka ini jauh menurun dibandingkan tahun 2023 sebelumnya yang luasannya mencapai 111.848, 46 hektare.

Pontianak, BerkatnewsTV. Sepanjang tahun 2024, bencana karhutla di Kalbar menghanguskan 22.463,44 hektare dengan penyebab utama diakibatkan oleh kelalaian. Angka ini jauh menurun dibandingkan tahun 2023 sebelumnya yang luasannya mencapai 111.848, 46 hektare.

Ketua Satgas Informasi BPB Kalbar, Daniel menyebutkan 99 persen karhutla di kalbar yang terjadi memiliki penyebab utama kelalaian masyarakat baik yang sengaja maupun tidak sengaja.

“Karena kalau diperhatikan luasan yang terbakar lebih dominan terjadi di daerah non hutan seperti pemukiman dan perkebunan. Jadi, faktor alam kecil persentasenya,” ungkapnya kepada berkatnewTV, Rabu (8/1).

Karhutla yang terjadi di wilayah perkebunan ia sebutkan merupakan lahan yang dikelola masyarakat dan di areal konsesi.

“Kalau di lahan konsesi setelah diground chek ternyata belum dikelola oleh perusahaan sehingga masih dikerjakan bercocok tanam oleh masyarakat,” jelasnya.

Padahal sambung Daniel, mestinya perusahaan mengelola dan menjaga areal lahannya untuk mencegah terjadi karhutla. Sebab, perusahaan wajib menekan terjadinya karhutla di areal perkebunannya.

Terkait dengan penegakan hukum, Daniel mengaku pihaknya belum pernah mendapatkan informasi dari Gakkum yang menangani.

“Memang idealnya ketika ada pelanggaran maka harus ada sanksi. Tapi kami belum dapatkan informasi terkait penegakan hukum yang ditangani,” ucapnya.

Baca Juga:

Daniel menambahkan upaya pencegahan maupun mitigasi terhadap bencana karhutla di Kalbar telah dilakukan.

Ia mencontohkan telah mengedukasi masyarakat tentang tata cara membuka lahan dengan tanpa membakar.

“Jadi, penyadaran masyarakat sangat penting bahwa membakar yang tidak terkendali akan mengakibatkan bencana asap. Nah, edukasi ini terus disampaikan kepada masyarakat secara berjenjang dari tingkat desa, kabupaten hingga provinsi,” tuturnya.

Selain itu tambah Daniel melatih warga agar siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem di musim kemarau yang dapat menimbulkan kebakaran.

BPBD juga sudah melatih kelompok masyarakat melalui Desa Tagana (Tangguh Bencana) termasuk ASN bagaimana melakukan penanggulangan secara bersama.

Disamping itu, BNPB RI juga telah memberikan bantuan 7 unit helikopter melakukan operasi udara untuk pencegahan dan penanggulangan karhutla di Kalbar pada tahun 2024.

Tujuh unit helikopter itu terdiri dari helikopter patroli dan helikopter waterbooming.

“Jadi, actionnya sudah jalan. Tapi evaluasinya adalah mitigasi apapun dilakukan jika tidak ada penyadaran dari masyarakat maka akan sia-sia,” pungkasnya.(rob)