Cerita Veteran Perang Memperebutan Kemerdekaan

Cerita Veteran Perang Memperebutan Kemerdekaan
Pj Bupati Kubu Raya, Sy Kamaruzaman, Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah bersama veteran kemerdekaan yang telah lama tinggal di Kubu Raya ramah tamah saat HUT ke-79 RI, Sabtu (17/8). Foto: dian

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Mengusir penjajah Portugis yang ingin merebut wilayah Timor-Timur di tahun 1976 sempat dirasakan Sukimin veteran kemerdekaan perang asal batalyon 327 Siliwangi yang sekarang tinggal di Kubu Raya.

Ia menceritakan betapa perihnya arti perjuangan dalam mempertahankan kedaulatan negara republik Indonesia tak kala itu.

“Pada saat itu sangat banyak memakan korban baik luka ringan, berat hingga meninggal dunia. Baik dari pejuang Indonesia maupun tentara Portugis,” beber Sukimin Ketua Veteran Kubu Raya, usai ramah tamah dalam memperingati HUT ke-79 RI, Sabtu (17/8).

Pada saat itu, Ia bersama tentara lainnya keluar masuk hutan untuk mengusir para penjajah. Pertempuran pun tak dapat terelakkan pada saat bertemu dengan sayap kanan. Dengan senjata otomatis masing-masing bertempur untuk merebut kawasan yang ada di Timor-Timur kata Sukimin yang pernah tiga kali terjun ke medan perang.

“Saya tiga kali kesana (Timor-Timur) yakni di 1976, 1978 dan 1983,” kata pria dengan cucu lima ini.

Baca Juga:

Sementara Pj Bupati Kubu Raya, Sy Kamaruzaman menyampaikan veteran kemerdekaan di Kubu Raya saat ini adalah orang-orang yang menginginkan kemajuan pembangunan. Dukungan pemikiran, tenaga dan waktu bagian dari sumbangsih dalam mengisi kemerdekaan.

Selain kata Kamaruzaman, pada saat dirinya bersama kepala daerah lainnya di undang ke IKN. Presiden RI Joko Widodo juga berpesan bahwa, kedewasaan masyarakat sangat ditentukan pada pola demokrasi yang baik.

“Pada tahun 2024, seluruh Indonesia juga secara serentak melaksanakan pemilihan kepala daerah ini adalah sebuah tahun politik lokal daerah, untuk menentukan masa depan,” terangnya.

Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah menyebut esensi kemerdekaan adalah memajukan kesejahteraan umum. Yang dimana meliputi seluruh lini kehidupan masyarakat baik itu segi pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya.

“Sementara dalam konteks Pilkada, kita wajib menciptakan daerah yang kondusif, sehingga Pilkada dilaksanakan dengan damai. Dari sinilah kita dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Jadi kita jangan hanya mencari kuantitas tetapi juga kualitas. Karena kalau kualitasnya baik pasti pemimpinnya juga baik. Sedangkan pemimpin yang baik pasti melanjutkan pembangunan daerah dengan baik dan benar,” tuturnya. (dian)