PESAT dan 71 Organisasi Lawan Hoax dan Politik Identitas Jelang Pemilu

PESAT bersama 71 organisasi yang terdiri dari organisasi pers dan media massa, ormas, influencer serta penggiat media sosial menyatakan melawan hoax, politik SAR dan politik identitas menjelang Pemilu, Sabtu (8/4).
PESAT bersama 71 organisasi yang terdiri dari organisasi pers dan media massa, ormas, influencer serta penggiat media sosial menyatakan melawan hoax, politik SAR dan politik identitas menjelang Pemilu, Sabtu (8/4). Foto: robby

Pontianak, BerkatnewsTV. Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) bersama 71 organisasi yang terdiri dari organisasi pers dan media massa, ormas, influencer serta penggiat media sosial menyatakan melawan hoax, politik SAR dan politik identitas menjelang Pemilu.

Pernyataan itu disampaikan bersamaan dengan dideklarasinya PESAT Kalbar pada Sabtu (8/4) yang diinisiasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).

Koordinator PESAT Kalbar, Yuni Ardiani menyatakan PESAT nantinya akan dibentuk di setiap kabupaten/kota di Kalbar.

“Tujuannya mengedukasi masyarakat untuk menciptakan iklim Sehat bermedia sosial,” terang Yuni.

Sehingga hadirnya PESAT sebagai agen perubahan untuk menciptakan media sosial yang sehat dan anti hoax terutama menjelang Pemilu 2024.

“Kami akan melakukan cek fakta terhadap informasi hoax, mengedukasi tentang literasi digital yang sehat,” jelasnya.

Baca Juga:

Sementara itu Koordinator Mafindo Kalbar, Syarifah Ema Rahmania mengatakan PESAT Kalbar hadir sebagai respon untuk memberantas hoax dari beragam lintas disiplin dan profesi. Apalagi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mengumumkan hasil Indeks Literasi Digital tahun 2022.

Ia sebutkan berdasarkan data Mafindo, Provinsi Kalbar dan Jawa Timur dua tahun berturut-turut masuk ke dalam peringkat Nasional Indeks Literasi Digital, dengan skor indeks pada tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2021.

“Pencapaian ini merupakan modal dasar dari resource di Kalbar untuk menjadi mitra pemberantasan hoax di Kalbar,” ucapnya.

Kasubdit Politik dan Cyber Crime Ditintelkam Polda Kalbar Kompol M Royani menyebutkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat agar tidak terpancing dengan berita hoax.

“Pertama, perhatikan sumber berita darimana asalnya. Kemudian baca berita jangan sepotong-potong tapi harus secara keseluruhan dan ketiga mengecek keasilan fotonya serta kritis dalam membaca berita, apakah benar atau tidak berita yang disampaikan ke media sosial,” terangnya.

Polda Kalbar ia sebutkan membangun kemitraan untuk mengantisipasi maraknya hoax terutama menjelang Pemilu.(rob)