Sanggau, BerkatnewsTV. Kendati banjir telah menggenangi rumah, namun warga di Sanggau masih enggan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Warga beralasan, banjir belum terlalu parah memasuki rumahnya sehingga warga masih bisa tetap bertahan di rumah.
“Kalau banjir begini kami tinggal di loteng (lantai 2), kecuali airnya tinggi benar macam waktu itu, karena kan ada anak kecil juga,” kata salah satu warga Liku Komariah ditemui Selasa (11/10).
Komariah mengaku, banjir yang sudah masuk ke dalam rumahnya itu menyebabkan keluarganya kesulitan mencari nafkah seperti biasa.
“Sudah susah nak kerja bang, kalau untuk untuk minta bantuan kami tidak pernah berharap lah. Macam tahun lalu juga begitu,” ungkapnya.
Lingkungan Liku menjadi lokasi banjir terparah di Kecamatan Kapuas sebab sangat dekat dengan bantaran sungai Kapuas.
Banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sanggau semakin hari kian tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau menyebutkan ketinggian banjir terus bertambah rata-rata 50 centimeter per 10 Oktober 2022.
Baca Juga:
“Di dalam kota Sanggau yang tergenangi banjir itu diantaranya jalan Ensilat dan jalan lingkungan sungai Ranas Kelurahan Tanjung Kapuas dengan ketinggian 10-20 centimeter dari permukaan jalan. Kemudian di Kelurahan Beringin, banjir sudah menggenangi lingkungan pemukiman rumah warga di jalan Pangsuma dan lingkungan Liku dengan ketinggian air rata-rata 40-60 centimeter,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan Bencana BPBD Sanggau Kristian Hendro, Senin (10/10).
Kemudian, lanjut Hendro sapaan akrabnya, banjir juga merendam beberapa Kecamatan di Sanggau, utamanya pemukiman yang berada di bantaran sungai Kapuas diantaranya Desa Kedukul, Desa Semuntai, Desa Inggis, Desa Penyeladi, Desa sungai Muntik, Dusun sungai Bemban Desa sungai Batu, Desa sungai Alai, Dusun Kayu Ara Desa Kuala Buayan (Meliau), Dusun Pampang Dua, Dusun Lubuk Piling dan Desa Kuala Rosan.
“Banjir juga merendam Dusun Mungguk Desa Bagan Asam Kecamatan Toba dengan jumlah 35 Kepala Keluarga yang terdampak banjir setinggi 10-20 centimeter di dalam rumah warga,” ungkap Hendro.(pek)