Pontianak, BerkatnewsTV. Fakultas Pertanian (Faperta) Untan
telah membangun sebuah agroeduwisata yang berada di sekitar fakultas dengan luas lahan sekitar tiga hektare.
Dekan Fakultas Pertanian Untan Denah Suswati mengatakan Agroeduwisata Faperta merupakan lab lapangan untuk praktikum maupun penelitian bagi mahasiswa dengan berbagai jenis tanaman yang ditanam.
“Antara lain seperti bio farmaka, tanaman buah-buahan dan sayur mayur dalam satu siklus hulu hingga hilir secara berkelanjutan,” tuturnya saat softlaunching agroeduwisata, Sabtu (12/3).
Menurutnya, agroeduwisata ini diharapkan dapat menjadi model percontohan sistem pertanian terpadu dan pusat edukasi pertanian perkotaan bagi masyarakat belajar berkebun serta ruang terbuka hujan.
“Untuk melengkapi agroeduwisata ini kami juga mendirikan klinik pertanian tropis untuk melayani masyarakat dan perusahaan yang bermasalah dalam pemanfaatan lahan produksi budidaya tanam dan pangan olahan serta analisis kelayakan usaha produksinya,” jelasnya.
Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Garuda Wiko berharap Faperta Untan dapat terus mengembangkan inovasi-inovasi pertanian.
Baca Juga:
- MKGR Kalbar Diminta Tuntaskan Konsolidasi. Prabasa akan Tancap Gas
- Joni Isnaini CS Praperadilankan Polda Kalbar
“Namun seperti saat ini pertanyaannya adalah kalau kita menanam, kalau kita memelihara, apa bedanya dengan di luar sana. Inovasi apa saja yang harus kita lakukan. Tantangannya adalah faperta menjadi problem soltier provider untuk pertanian di Kalbar terutama aspek inovasi dan risetnya,” jelasnya.
Garuda Wiko juga mengingatkan Faperta Untan perlu memiliki peta potensi tanah di Kalbar.
“Sehingga kebijakan kepala daerah itu bisa ditunjang dari research. Dan kita bisa menjadi bagidn dari supporting sistem pengambilan kebijakan,” ucapnya.
Sementara Faperta Untan mensupport dari alat – alatnya. Untan harus bisa menggali potensi yang ada bukan dividen semata.
Wali kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan pihaknya terus menggencarkan ayo menanam. Namun permasalahan yang muncul adalah kondisi tanah, berkesan subur namun ternyata tidak. ditanam setahun subur namun selebihnya tidak.
“Tentu kita inginkan adanya kolaborasi penelitian dimana semua tanaman di Pontianak bisa berbuah kalau buah, berbunga kalau bunga maupun daun kalau berdaun,” terangnya.
Ia sebutkan potensi agroeduwisata menjadi potensi yang sangat tinggi seperti sayaru mayur dan buah-buahan. Namun tren pertanian kerap angin-anginan. Ditanam hanya sebentar tidak kontinu.
Wakil Ketua DPRD Kalbar Suryansyah menilai agrowisata merupakan suatu inovasi baru bagi masyarakat Pontianak bahkan Kalbar yang diinisiasi dari Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura
“Sebab Fakultas Pertanian Untan ini mempunyai tugas dalam menggalakan sektor pertanian dalam rangka ketahanan pangan,” ucapnya.
Menurutnya, agroeduwisata bisa menjadi lab lapangan bagi mahasiswa dan civitas akademika dalam mengembangkan pertanian terpadu.(rob)