Sintang, BerkatnewsTV. Reaksi keras datang dari Komandan Korem 121/Abw Brigjen TNI Ronny yang mendapat laporan terjadinya pengrusakan patok batas wilayah Indonesia oleh perusahaan sawit Malaysia.
Bahkan, jenderal bintang satu yang juga selaku Dankolakops Pamtas RI-Malaysia ini langsung memerintahkan pasukan Pamtas Yonif 144/JY ke lokasi untuk memberikan peringatan dan teguran keras kepada operator alat berat di lapangan.
“Siap kita tindak tegas dan nyatakan perang bagi pelaku perusak patok batas sebagai tanda kedaulatan negara,” tegasnya lewat keterangan resmi yang diterima redaksi, Rabu (23/2).
Berdasarkan temu dan lapor cepat dari Babinsa Desa Sui Tekam bahwa alat berat milik salah satu perusahaan sawit Malaysia yang sedang membuat parit steking telah merusak patok batas negara Indonesia – Malaysia No.G.531 di wilayah Kabupaten Sanggau pada Selasa (22/2) sekitar pukul 11.oo wib.
Pengawas Lapangan alat berat yakni Salman warga Dusun Sui Beruang Desa Sui Tekam Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau.
Pengakuannya bahwa saat alat berat berjalan membuat parit batas, si operator tidak mengetahui kalau telah merusak patok batas.
Operator alat berat bernama Leman warga Kabupaten Tanah Toraja Provinsi Sulawesi Selatan yang telah bekerja di perusahaan sawit Malaysia Tetangga Akrab.
Kejadian ini langsung dilaporkan Babinsa Sui Tekam kepada pasukan TNI Pamtas Sui Beruang yang mengecek ke lapangan untuk memastikan patok tersebut tidak bergeser dari kedudukan semula.
Baca Juga:
- Perusahaan Sawit Malaysia Rusak Patok Batas Indonesia
- Kapoksahli Pangdam XII/Tpr dan Tim Survei BNPP Cek Patok Perbatasan
Supaya tidak hilang dan semakin rusak, maka diperbaiki dan diikat dengan menggunakan kawat dan isolasi semen beton.
Sesuai intruksi Danrem, personel Pamtas Sui Beruang langsung menegur dan memberikan peringatan keras kepada operator alat berat agar lebih hati hati dan menghargai patok tapal batas negara sebagai kedaulatan negara.
Danrem pun menekankan agar pembinaan teritorial yang baik dengan berinteraksi sosial kepada masyarakat sehingga masyarakat sadar tentang pentingnya batas negara.
“Sehingga ada kejadian di seputar batas negara masyarakat langsung memberikan informasi ke personel Pamtas. Bila masih terjadi perusakan patok batas oleh perusahaan sawit terutama di sekitar parit batas negara, kita tidak akan segan memerintahkan tindakan tegas kepada pelaku,” tegasnya.(rls/tmB)