Pontianak, BerkatnewsTV. Para pelaku UMKM dinilai masih banyak kelemahan dalam menghasilkan produk yang dibuat. Sehingga berdampak terhadap minat pembeli dan pangsa pasar yang minim.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji melihat kelemahan UMKM dari aspek tampilan produk, kreatitivtas maupun model pemasaran. Maka, para pelaku UMKM harus terus berinovasi mengembangkan produknya.
Sutarmidji meminta pelaku UMKM tidak hanya mengikuti tren dalam mengembangkan bisnis tetapi harus bisa menangkap peluang sebanyak-banyaknya.
Ia mencontohkan jika satu orang jual kopi lalu yang lainnya juga jual kopi.
Begitu pula pelaku UMKM di Kapuas Hulu harus bisa menangkap peluang serta cara packing yang menarik dari komoditas jahe merah dan madu hutan mengingat madu hutan dari Kapuas Hulu paling bagus kualitasnya.
Baca Juga:
“Packing produk UMKM Kalbar dinilai masih belum menarik dan masih monoton. Pempriv Kalbar telah mengajukan Bantuan Rumah Produksi Bersama ke Kementerian Koperasi dan UKM agar produk-produk Kalbar bisa dikemas dengan baik dan menarik,” kata Sutarmidji disela dialog interaktif UMKM, Rabu (9/2).
Sehingga menurut Sutarmidhi nantinya harus ada ruang pameran yang representatif untuk menampilkan produk-produk UMKM Kalbar.
“Juga tempat pelatihan dan diskusi para pelaku UMKM, tempat pemasaran secara online dan mini market untuk menjual produk UMKM,” ujarnya.
Disebutkan Sutarmidji, akses permodalan salah satu upaya Pemprov Kalbar membantu para pelaku UMKM mengembangkan bisnis.
“Kita akan melakukan intervensi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi UMKM, salah satunya permodalan. Para pelaku UMKM harus bisa membuka akses kepada perbankan, hal ini untuk mengembangkan bisnisnya,” pungkasnya.(tmB)