Pontianak, BerkatnewsTV. DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalbar sangat menyayangkan pernyataan Edy Mulyadi yang menyinggung masyarakat Kalimantan.
“Oleh karena itu PKS Kalbar menyayangkan pernyataan Edy Mulyadi. Permohonan maaf adalah sikap bijak Edy Mulyadi,” kata Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalbar, Arif Joni, Senin (24/1).
Ditegaskan Arif, pernyataan Edy Mulyadi tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan PKS.
“Pernyataan Edy Mulyadi terkait Ibu Kota Negara (IKN) juga bukan dalam forum PKS, itu urusan personal yang memang sama sekali tidak terkait dengan PKS. Edy Mulyadi berbicara bukan tidak dalam kapasitas sebagai pengurus yang mewakili PKS,” tambahnya.
Arif berharap semua pihak tidak menghubungkan dengan PKS. PKS Kalbar keberatan jika pernyataan Edy Mulyadi diframing dan dikaitkan dengan PKS dengan potongan video itu.
Arif sebutkan sebagaimana disampaikan oleh Humas DPP PKS, bahwa Edy Mulyadi benar pernah menjadi caleg PKS pada tahun 2019.
“Namun setelah itu tidak pernah aktif dan terlibat bahkan tidak pernah menjadi pengurus PKS,” ungkapnya.
PKS tambah Arif mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan, keamanan dan kedamaian.
“Permasalahan ini PKS sepenuhnya serahkan kepada proses hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Habiskan Rp14 Triliun. Pelabuhan Kijing Termoderen di Kalimantan
- PMI Asal Sulsel Positif Omicron Masuk Lewat Entikong
Pernyataan Edy Mulyadi yang menyebutkan “kalimantan tempat jin buang anak” saat mengkritisi kebijakan pemerintah pusat tentang Ibukota Negara (IKN) di akun yuotubenya menimbulkan polemik.
Reaksi protes dan ketidak senangan dari berbagai elemen masyarakat, tokoh agama muslim dan non muslim, suku Dayak hingga anggota DPR RI dari Kalimantan disampaikan kepada Edy Mulyadi.
Bahkan, semua pihak mendesak Kapolri untuk menangkap dan memproses hukum Edy Mulyadi lantaran dianggap menghina dan melecehkan masyarakat Kalimantan.
“Saya meminta, mendesak serta mendorong kepada Kapolri untuk segera menindak tegas dan memproses hukum, tidak boleh ada pandang bulu terhadap statemen ujaran kebencian, ujaran penghinaan kepada kami masyarakat Kalimantan yang tidak bisa diterima yang diprovokasi Edy Mulyadi,” tegas anggota DPR RI dapil Kalbar, Maman Abdurrahman.
Menurut Maman penghinaan yang dilakukan Edy Mulyadi dapat menimbulkan terjadinya disintregasi atau pun seuasana kondusif yang sudah berlangsung di Kalimantan terusik oleh statemen tersebut.
“Harus diketahui bahwa penyumbang devisa terbesar bangsa ini diambil dari bumi Kalimantan,” ungkapnya.
Protes juga disampaikan Panglima Tambak Baya titisan Panglima Burung dari Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya yang mengeluarkan enam pernyataan tegasnya.
“Saya katakan kepada Edy Mulyadi, kamu mau nentang apa dengan orang Kalimantan. Jangan coba – coba menghina suku di Kalimantan,” tegasnya.
Ia katakan jika Edy Mulyadi tidak setuju perpindahan ibukota negara ke Kalimantan jangan menghina Kalimantan.(tmB)