Sintang, BerkatnewsTV. Pendiamin (43) warga Dusun. Pekulai Hilir RT 004 / RW 002 Desa Pekulai Bersatu Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang tewas terpanggang setelah berusaha menyelamatkan kedua buah hatinya.
Ia berusaha menerobos kobaran api yang membakar rumahnya yang terjadi Minggu (28/11) sekitar pukul 21.00 Wib.
Korban ditemukan di depan pintu kamar rumahnya dengan kondisi mengenaskan.
Asal titik api diduga dari lampu pelita (lampu penerangan) yang terletak di ruang tengah rumah korban.
“Saat itu anak korban yang bernama Pasaldi Glen (11) dan Julida (6) sedang tertidur di kamar dan korban meletakkan lampu pelita di ruangan tengah,” ungkap Kapolsek Tempunak IPTU Supriyanto kepada BerkatnewsTV, Minggu (29/11).
Baca Juga:
- Seorang Warga Sintang Meninggal Dunia Terendam Banjir
- Perkebunan dan Pertambangan Penyebab Sungai di Sintang Rusak Parah
Ketika itu korban bersama istrinya menjenguk tetangganya sakit yakni Ujang Ramli yang berjarak sekitar 50 Meter dari rumah.
Namun sekitar pukul 21.00 wib, korban mendengar suara teriakan warga kebakaran. Spontan korban langsung berlari menuju rumahnya. Ia melihat api sudah membesar dan membakar rumah.
“Tanpa pikir panjang lagi, korban langsung masuk ke dalam rumah melalui pintu depan dengan tujuan ingin menyelamatkan ke dua anaknya yang sedang tidur. Akan tetapi korban terperangkap api dan tidak bisa menyelamatkan diri. Sedangkan kedua anaknya selamat karena terlebih dahulu sudah keluar dari dalam rumah melalui pintu belakang,” beber Supriyanto.
Rumah yang berukuran 6 M X 8 M dan bahan materialnya mudah terbakar sehingga hanya hitungan 10 menit saja ludes terbakar.
“Api berhasil dipadamkan oleh warga dengan alat manual dan warga menemukan korban telah meninggal dunia hangus terbakar terletak di depan pintu kamar,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut selain 1 korban jiwa juga kerugian materil diperkirakan sekitar Rp30 juta. Namun Julida salah satu anak korban menderita luka bakar pada pipi sebelah kanan, kedua tangan dan kedua kaki. (sus)