Perkebunan dan Pertambangan Penyebab Sungai di Sintang Rusak Parah

Menteri PUPR M Basoeki Hadimoeljono saat berkunjung ke Sintang mendapat penjelasan tim dari lapangan situasi dan kondisi banjir yang terjadi di Sintang.
Menteri PUPR M Basoeki Hadimoeljono saat berkunjung ke Sintang mendapat penjelasan tim dari lapangan situasi dan kondisi banjir yang terjadi di Sintang. Foto: susi

Sintang, BerkatnewsTV. Menteri PUPR M Basoeki Hadimoeljono langsung datang ke Sintang untuk melihat langsung kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat banjir. Selain solusi jangka pendek yang akan dilakukannya.

Basoeki tampak terkejut begitu mengetahui kondisi dua sungai yang mengaliri Sintang yakni Sui Kapuas dan Sui Melawi dalam kondisi rusak parah.

“Warna air Sungai Melawi lebih coklat dan Sungai Kapuas lebih jernih. Artinya Sungai Melawi hulunya lebih rusak daripada Sungai Kapuas,” ungkapnya saat berkunjung ke Sintang, Kamis (18/11).

Rusaknya menurut Basoeki dikarenakan berbagai macam. Selain longsoran tanah, aktifitas pertambangan dan perkebunan kelapa sawit yang melakukan pembukaan hutan menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan sungai.

“Sebab Sungai Kapuas ini sepanjang 1.100 KM memiliki kemiringan 40 KM dari hulu ke hilir. Sangat landai, makanya dia berkelok-kelok. Sungai Melawi lebih curam sehingga aliran airnya lebih cepat,” terangnya.

Penyebab utama ini mengakibatkan banjir semakin besar ditambah lagi intesitas hujan yang semakin tinggi. Sehingga sudah lebih dari tiga pekan, Sintang masih terendam banjir.

Baca Juga:

Solusi jangka pendek atasi banjir disebutkan Basoeki adalah akan dibuatkan geobag.

Geobag sistem konstruksi kantong yang terbuat dari geotekstil yang dipadukan dengan material pasir sehingga akan terbentuk suatu bantalan. Dan kerap digunakan di tepian sungai, perlindungan pantai, dan pemecah gelombang lepas pantai.

“Jangka pendek mengatasi banjir ini, kita akan membangun geobag, soal berapa panjang nanti kita ukur lagi oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan Barat. Geobag ini akan mengalirkan air, tetapi tidak mengalirkan sendimen. Ini hanya salah satu cara mengatasi saja,” terangnya.

Soal badan jalan, ia pastikan sudah ada program untuk memperbaiki jalan-jalan utama seperti lintas Melawi.

“Usai banjir akan langsung diperbaiki. Tidak perlu ditinggikan, diperbaiki saja. Kalau ditinggikan harus melakukan pemindahan rumah warga karena posisi rumah akan berada di bawah jalan raya,” jelasnya.(sus)