Sambas, BerkatnewsTV. Seorang oknum kepala sekolah di Kabupaten Sambas terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian lantaran memposting berita hoax di medsos terkait korban feri KMP Bili yang terbalik.
Di akun facebooknya, ia menyebutkan telah ada korban meninggal dunia delapan orang dan hilang dua orang saat terjadi kecelakaan kapal feri KMP Bili di dermaga Perigi Piyai pada Sabtu (20/2) lalu.
Kasat Reskrim Polres Sambas IPTU Sico menyebutkan kasus ini terungkap berawal dari patroli siber yang dilakukan oleh anggota Satreskrim Polres Sambas.
Kemudian ditemukan adanya postingan di media sosial facebook dengan nama akun Ikhsan Saarin pada tanggal 20 Februari 2021.
“Postingan itu berisikan dikabarkan 8 orang meninggal dunia dan 2 hilang, tadi jam 2.35. Ya Allah, Make ja’ saye pecinte fero syukurlah maseh bernafas,dan kebetulan hari ini ndak pas nyandar dermaga tempat na’ saye nyebrang,” ungkap Kasat Reskrim dalam keterangan resminya, Kamis (25/2).
Melihat postingan itu sambung Sico, anggota Satreskrim melakukan profilling terhadap akun tersebut. Setelah mendapat informasi terkait keberadaan pemilik akun tersebut, maka pada hari Selasa (23/2) siang, yang bersangkutan diminta datang ke Mapolres Sambas untuk dimintai klarifikasi.
“Iksan membuat surat pernyataan dengan meminta maaf atas postingan yang ditulisnya,” ucapnya.
Saat ini postingan itu telah take down oleh Iksan. Dan yang terlihat postingan permintaan maaf.
Baca Juga:
- 94 Orang Korban KMP Bili Berhasil Diselamatkan, Operasi SAR Dihentikan
- KMP Billi di Penyeberangan Tebas Terbalik
Hasil Operasi SAR telah berhasil mengevakuasi 94 orang korban KMP Bili. Operasi SAR dilakukan sejak kapal tersebut terbalik pada Sabtu (20/2) siang.
KMP Bili terbalik saat akan bersandar di dermaga penyeberangan Perigi Piai Kecamatan Tebas di Kabupaten Sambas.
“Dari hasil pendataan di lokasi hingga saat ini penumpang dan awak kapal berhasil selamat, terdapat 79 orang penumpang dan 15 awak kapal,” Kepala Kantor Basarnas Pontianak Yopi Haryadi, Minggu (21/2) .
Selain orang, KMP Bili juga mengangkut barang dan kendaraan terdiri 11 unit kendaraan roda enam, 2 unit roda empat dan 40 unit roda dua.
Yopi mengatakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah dihentikan
“Malam ini pukul 20.45 WIB operasi SAR sudah resmi dihentikan, sebelumnya sudah dilakukan koordinasi bersama pihak terkait dan setelah melakukan validasi data bahwa jumlah penumpang yang selamat sudah sesuai dengan data awal manifest kapal” terangnya.
Setelah penyelamatan penumpang, Basarnas Pontianak akan menurunkan tim saat proses recovery posisi kapal.
“Saat kapal sudah distabilkan kami akan menurunkan tim untuk mengecek apakah benar sudah tidak terdapat korban dalam peristiwa ini, kami juga tetap melakukan pemantauan dan koordinasi dengan unsur terkait,” jelasnya.
Unsur yang terlibat dalam Operasi SAR ini antara lain Tim Rescue Pos Sar Sintete, Polair Sambas, Bakamla Sambas, KSOP Sintete, SROP Sintete, Posmat AL Pemangkat, Puskesmas Tebas serta dibantu warga setempat.(wes/tmB)