57 KK Terdampak Banjir di Entikong

Banjir yang melanda sejumlah rumah di beberapa dusun di Entikong.
Banjir yang melanda sejumlah rumah di beberapa dusun di Entikong. Foto: ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Banjir, puting beliung dan longsor (batingsor) kembali melanda wilayah Entikong, Kamis (14/1) dikarenakan cuaca ekstrim dalam beberapa hari belakangan.

Dari daftar BPBD Sanggau, ada sedikitnya 57 kepala keluarga di Entikong yang terdampak (banjir dan longsor).

“Iya banjir di sejumlah titik di Desa Entikong seperti di Benuan dan Tapang serta lainnya. Untuk jumlah rumah yang terdampak, sampai dengan saat ini masih dilakukan pendataan secara keseluruhan,” ungkap Plh.Camat Entikong, Kosmas Yul kepada wartawan, Kamis (14/1).

Dikatakan Kosmas, selain banjir, ada juga sejumlah rumah di (Dusun) Benuan yang terkena dampak longsor. Dikatakannya, pihaknya juga sudah turun lapangan untuk meninjau kondisi banjir tersebut.

Baca Juga:

“Ada juga beberapa rumah di (Dusun) Benuan yang terdampak longsor,” terangnya.

Terpisah, Kepala Desa Entikong, Kiki kepada wartawan menyebut, pada Kamis (14/1) banjir kembali merendam beberapa Dusun, diantaranya Dusun Merau, Dusun Sontas, Dusun Entikong, Dusun Entikong Benuan dan Entikong Tapang.

Dari data yang diterima wartawan, untuk Dusun Entikong ada 37 KK, Dusun Sontas ada 2 KK, Dusun Entikong Benuan ada 6 KK, Dusun Merau ada 2 KK, Dusun Entikong Tapang ada 10 KK.

“Totalnya ada 57 KK yang terdampak,” kata Kiki dikonfirmasi via WhatApps, Kamis (14/1).

Kepala BPBD Sanggau, Siron, mengungkapkan di tahun 2020 terjadi sedikitnya 34 bencana dalam empat kategori yakni banjir, longsor, kebakaran lahan dan angin puting beliung.

“Tahun 2020 itu terjadi musibah longsor 10 kali. Kemudian banjir 17 Kali, kebakaran lahan 3 kali dan puting beliung 4 kali. Kejadiannya menyebar di sejumlah kecamatan,” katanya.

Ketua DPRD Sanggau, Jumadi mengatakan untuk penanganan bencana dapat menggunakan anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Apabila situasionalnya membutuhkan anggaran yang lebih besar maka dapat saja dilakukan penambahan dengan mekanisme-mekanisme yang ada.(pek)