Sanggau, BerkatnewsTV. Pengurus Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Sanggau periode 2020-2024 dikukuhkan, Kamis (26/11) pagi.
Bupati Sanggau Paolus Hadi, berharap LPPD Sanggau dalam menjalankan tugasnya bisa ikut berkontribusi membangun daerah.
“Ikutlah membangun Sanggau. Saya tadi juga cerita soal Mars Kota Sanggau. Isi-isi lagu itu harus kita pahami. Keberagaman itu indah dan semuanya bisa jadi motor. Termasuklah LPPD ini,” ungkapnya.
PH berharap LPPD sebagai wadah dalam menggali bakat musik gerejawi melalui kreasi dan budaya dapat berguna untuk masyarakat.
“Sebagai lembaga yang menyuarakan lagu-lagu gerejawi, puji-pujian itu tentu untuk orang ramai. Kebahagian, keindahan dan semuanya yang kalau di Kristen untuk memuji Tuhan yang utama. Tapi lebih lagi kita bicara soal bagaimana lembaga ini berguna untuk masyarakat,” ungkap PH.
Baca Juga:
- PPID Raih Peringkat II, Ontot Janji Lebih Terbuka
- Sempat Pingsan di Dalam Mobil, Supir Truk Hantam Traktor
tercatat 163 orang dideportasi terdiri dari 155 orang ditambah 8 orang repatriasi lewat PLBN Entikong
Ia menginginkan LPPD bisa berjalan fleksibel, meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini.
“LPPD jangan hanya bicara soal ibadah saja atau hanya menyanyikan sebuah lagu saja atau hanya bicara soal bagaimana mengindahkan lagu saja. Tetapi juga harus peduli pada situasi saat ini,” harap PH.
Bupati juga menyampaikan dukungan Pemerintah Kabupaten Sanggau terhadap kegiatan LPPD Kabupaten Sanggau.
“Setiap tahun seperti lembaga yang sama lainnya, kita selalu bantu dari sisi anggaran. Bahkan karena ini SK Bupati, kita dorong betul. Nah di kita ini kan ada beberapa lembaga yang sejajar, kalau Katolik ada kegiatan Pesparani, yang Islam ada kegiatan MTQ, itulah jajarannya,” tuturnya.
Ketua Umum LPPD Provinsi Kalimantan Barat Jakius Sinyor memberikan apresiasi kepada pengurus LPPD Kabupaten Sanggau periode 2016-2020 di bawah kepemimpinan Kukuh Triyatmaka.
Jakius berharap, dalam Pesparawi Tingkat Nasional nanti, kepengurusan baru ini mampu menorah prestasi.
“Paling tidak masuk. Pelaksanaannya di Yogyakarta di 2021, tapi karena pandemi ditunda, mungkin di 2022,” tuturnya. (pek)