Realisasi Terlambat Berdampak Serapan Anggaran Rendah

Wakil ketua DPRD Kubu Raya, Usman
Wakil ketua DPRD Kubu Raya, Usman

Kubu Raya, BerkatnewsTV. DPRD Kubu Raya sering kali mengingatkan eksekutif agar realisasi anggaran tidak terlambat setiap pelaksanaannya.

Sebab menurut Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Usman penyerapan anggaran sudah menjadi kebiasaan rutinitas tahunan.

“Tetapi tatkala kita diminta agar APBD segera diketok palu dengan cepat ternyata realisasinya terlambat,” ungkapnya.

Diakuinya, hal ini sering disampaikan dalam berbagai kesempatan terutama saat rapat paripurna dengan agenda apapun.

Ia pun mencontohkan sering kali realisasi anggaran di triwulan ketiga. Mestinya hal itu sudah berjalan di triwulan pertama.

“Ini yang harus terus menjadi evaluasi dan komitmen penyerapan anggaran bagi bupati dan wakil bupati yang baru. Jangan sampai dinas berebut anggaran tapi ketika dianggarkan dinas tidak bisa memanfaatkan dengan baik. Tidak ada tertib waktu,” terangnya.

Bahkan, persentasenya disebutkan politisi Partai Demokrat ini terkadang hanya 60 persen yang terealisasi. Ia mencontohkan Silpa TA 2019 yang mencapai Rp100-an miliar, serapan anggaran tidak maksimal.

“Kita belum tahu apa masalahnya. Akan kita tanyakan nanti pada pembahasan. Apakah ini Silpa murni atau bukan. Kalau ini Silpa murni kita sangat menyayangkan karena akan kembali ke kas daerah yang artinya serapan anggaran tidak maksimal,” pungkasnya.(rob)