BPOM Pontianak Beberkan Kandungan Obat Formav-D

Plt Kepala BB POM Pontianak dan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar konfrensi pers terkait formav-D. Foto: Ist

Pontianak, BerkatnewsTV. Balai Besar POM Pontianak membeberkan kandungan berbagai campuran obat di dalam Formav-D.

Formav-D dibuat oleh Fahrul Lutfi warga Pontianak yang diyakini memiliki khasiat untuk menyembuhkan pasien covid-19. Kandungan didalamnya ia nyatakan terbuat dari bahan herbal.

Namun, BPOM Pontianak menyatakan dalam Formav-D terdapat kandungan obat kimia seperti CTM dan natrium diklofenac serta obat tradisional tanpa ijin edar.

“Kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) dalam produk “anti virus” yang didapatkan dari uji laboratorium adalah CTM dan natrium diklofenac,” ungkap Plt Kepala BB POM Pontianak Ketut Ayu Sarwetini saat konfrensi pers, Jumat (17/4).

Uji lab dilakukan setelah BB POM mengamankan puluhan jenis obat campuran Formav-D pada Rabu (15/4) lalu di rumah Fahrul Lutfi Jalan Tanjung Raya II Pontianak yang diduga tidak memenuhi ketentuan.

Disebutkan Ketut, produk obat tradisional yang diamankan itu tanpa ijin edar seperti 606 Antacid dari Malaysia, ginseng kian pi pil, qim kam ling dari cina, ancom dan cina, secretmen sumplemen, cangkang kapsul berbagai ukuran sebanyak 42 bungkus masing-masing berisikan 1.000 kapsul.

“Total temuan ada sebanyak 23 jenis. Terdiri dari sediaan farmasi tanpa ijin 13 jenis, 3 jenis obat yang diduga ditambahkan dalam obat herbal buatan FL dan 6 jenis peralatan yang digunakannya,” ungkapnya.

Atas temuan itu sambung Ketut, FL diduga telah melanggar UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 dan Permenkes Nomor 006 tahun 2012.

Terkait dengan kebenaran khasiat Formav-D dapat menyembuhkan pasien covid-19, Ketut menyatakan pihaknya masih dalam tahap pengujian. “Untuk saat ini baru satu jenis uji lab, yang lain-lainnya belum,” ucapnya.

Ketut juga akui dirinya telah bertemu dengan Fahrul Lutfi pada tanggal 6 April di Kantor Wali kota Pontianak yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Pontianak. Saat itu ia telah menerima Formav-D buatan Lutfi.

“Saat itu tanggal 6 April memang FL ada bawa produk antivirus juga ni. Terakhir saya mau lihat ni, serahkan saja sama saya. Kemudian saya berinisiatif menguji. Sama-sama antivirus. Ternyata ada 4 bahan BKO yaitu paracetamol, natrium diklofenac, CTM dan cyproheptadine sedangkan yang kemarin hanya ada 2 BKO. Saya tidak tahu kami masih dalami,” tuturnya.(tm)