loading=

Suhardi Terpilih Ketua Organda Kalbar

Suhardi yang terpilih sebagai Ketua Organda Kalbar dilantik oleh Ketua Umum DPP Organda Adrianto Djokosoetono. Foto: Robby

Pontianak, BerkatnewsTV. Suhardi akhirnya terpilih sebagai Ketua Organda Kalbar periode 2019-2024 di ajang Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdablub) yang digelar Senin (29/7) menggantikan Adhi Rombee.

Suhardi didampingi Taufik Ilyas sebagai sekretaris dan Ita Novita sebagai bendahara dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP Organda Adrianto Djokosoetono.

Konsolidasi kata Suhardi adalah program utamanya agar program-program Organda kedepannya dapat berjalan dengan maksimal dan menghidupkan kembali peran serta dan keaktifan Organda.

“Saya berharap dukungan dari teman-teman di DPC maupun para pelaku usaha agar program-program Organda dapat kita jalankan bersama-sama sehingga Organda tidak mati suri hingga di kabupaten,” kata Suhardi.

Selama ini menurut Suhardi lemahnya anggota Organda dalam menghidupkan kembali usaha angkutannya dikarenakan minimnya permodalan.

“Contoh dalam kota saja. Armada lamanya sudah pensiun. Tapi mereka kesulitan untuk mendapatkan modal untuk melakukan peremajaan angkutan yang dimilikinya,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Umum DPP Organda Adrianto Djokosoetono menyikapi maraknya angkutan darat berbasis online seiring perkembangan era digital yang semakin pesat.

Organda dikatakannya mendukung munculnya angkutan darat online namun pelaku usaha tetap memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah mengingat usaha yang digeluti itu juga ada penumpang yang menjadi objek angkutan.

“Untuk itu kita berharap Ketua DPD Organda Kalbar dapat menjembatani ini. Apalagi dari kuota 3 ribu baru hanya 10 pelaku usaha yang muncul. Maka ini menjadi tugas Organda Kalbar,” imbaunya.

Biro Aset Setda Pemprov Kalbar, Linda apresiasi Musdalub Organda Kalbar. Namun ia mengingatkan peran aktif Organda dalam penertiban angkutan darat.

“Sebab tansportasi daerah bukan tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi masyarakat juga berperan atas meningkatnya mobilitas darat,” jelasnya.

Selain itu Linda juga mengingatkan standar pelayanan angkutan harus diutamakan. Pelanggaran angkutan yang dimaksud meliputi kecelakaan, overload dan kendaraan angkutan tanpa ijin masih cukup tinggi di Kalbar.

“Oleh karena itu perlu dibenahi. Salah satu penyebab rusaknya jalan adalah akibat kendaraan yang overload. Maka angkutan darat selalu menaati aturan yang berlaku. Perijinan angkutan online di benahi lagi karena sedikit yang memiliki ijin,” ia mengingatkan.(rob)