Bengkayang, BerkatnewsTV. Warga mengeluhkan semakin menggeliatnya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kampung Puaje Desa Mekar Baru Kecamatan Monterado.
Semakin hari aktifitas PETI dilaporkan semakin meluas bahkan berlangsung terang-terangan. Sementara penindakan dari aparat penegak hukum belum terlihat secara nyata.
Simon pemilik lahan dan bersertifikat mengaku dirugikan akibat aktivitas penggalian liar yang dilakukan tanpa izin dan tanpa persetujuan pemilik tanah. Ia menyampaikan kekecewaannya karena lahannya mengalami kerusakan berat akibat aktivitas PETI yang tak terkendali.
“Saya sangat prihatin. Tanah saya digarap oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Saya meminta Kapolda Kalbar menginstruksikan anggotanya untuk turun langsung ke lokasi dan menangkap para pelaku. Kalau ini dibiarkan, lahan saya bisa hancur total,” keluhnya diwawancarai, Selasa (16/12).
Dari Pantauan di lapangan menunjukkan kerusakan lingkungan yang cukup parah. Sejumlah titik di kawasan Puaje Desa Mekar Baru Kecamatan Monterado tampak dibongkar habis dengan lubang-lubang besar, air sungai dan parit yang keruh, serta jejak penggunaan mesin dompeng yang menandakan aktivitas tambang ilegal masih terus berlangsung.
Baca Juga:
- Pekerja PETI di Belitang Ditangkap, Cukong Masih Bebas
- Berantas PETI. Sumber Air Bersih Tercemar Menjadi Ancaman Penyakit
Warga menyebut aktivitas PETI kini dilakukan semakin berani dan terbuka. Beberapa sumber di lapangan bahkan mengungkap adanya pihak tertentu yang diduga menjadi pengendali aktivitas tambang ilegal tersebut.
Namun hingga kini, warga mempertanyakan mengapa kegiatan yang berdampak besar terhadap lingkungan dan lahan warga itu seolah tidak tersentuh penindakan hukum.
“Kalau kondisi seperti ini terus dibiarkan, kami merasa hukum tidak berjalan. PETI makin merajalela, kerusakan lingkungan makin parah,” ujar salah seorang warga Kampung Puaje.
Masyarakat kepolisian untuk segera mengambil langkah tegas dan konkret. CCP dan CS diduga aktor aktivitas PETI di Desa Mekar Baru.
Warga khawatir jika tidak segera dihentikan, aktivitas PETI tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpotensi mengancam keselamatan pemukiman dan sumber mata pencaharian masyarakat.(ebm)
