loading=

Pemerintah Siapkan Investasi Rp20 Triliun di Industri Ternak Ayam

Pemerintah Siapkan Investasi Rp20 Triliun di Industri Ternak Ayam
Menteri Pertanian Amran Sulaeman usai dialog bersama HKTI, Selasa (16/12/2025) mengungkapkan pemerintah mendorong hilirisasi dan integrasi di sektor peternakan khususnya industri ternak ayam untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing nasional. Tak tanggung-tanggung, investasi yang disiapkan sebesar Rp20 triliun untuk mendukung program tersebut. Foto: ist/tmB/berkatnewstv

Jakarta, BerkatnewsTV. Pemerintah mendorong hilirisasi dan integrasi di sektor peternakan khususnya industri ternak ayam untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing nasional. Tak tanggung-tanggung, investasi yang disiapkan sebesar Rp20 triliun untuk mendukung program tersebut.

Menteri Pertanian Amran Sulaeman menegaskan pembangunan integrative farming di industri ayam akan dilakukan melalui penugasan kepada BUMN dengan dukungan pendanaan investasi nasional.

“Infrastruktur integrative farming akan dibangun dari hulu sampai hilir melalui BUMN, mulai dari pembibitan, pabrik pakan, hingga rumah potong dan rantai pendingin,” ujar Amran saat dialog ketahanan pangan yang digelar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Selasa (16/12).

Ia menambahkan, pembangunan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan dapat diselesaikan dalam kurun waktu sekitar tiga tahun, dengan proyeksi peningkatan pangsa pasar secara signifikan pada tahun ketiga dan keempat.

Sementara itu Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono, menambahkan program ini akan melibatkan koperasi desa, peternak lokal, serta organisasi dan asosiasi terkait guna meningkatkan produksi protein nasional.

Baca Juga:

“Dana Rp20 triliun ini akan diinvestasikan untuk kebutuhan pakan, indukan atau bibit, obat-obatan, vaksin, dan sarana produksi lainnya yang akan disebar ke berbagai wilayah,” katanya.

Wakil Ketua Umum HKTI Bidang Peternakan, Cecep M. Wahyudin, mengungkapkan struktur pasar industri perunggasan saat ini masih didominasi oleh segelintir pelaku besar.

“Saat ini market share industri ayam didominasi oleh dua sampai tiga perusahaan besar dengan penguasaan lebih dari 70 persen. Program ini dirancang untuk membangun struktur yang lebih seimbang, dengan target penguasaan pasar sekitar 27 persen pada tahun ketiga dan keempat,” ujarnya.

Menurut Cecep, pencapaian target tersebut dilakukan melalui pembangunan infrastruktur terintegrasi yang direncanakan secara bertahap, mulai dari sisi hulu hingga hilir.

“Konsepnya ada pembangunan yang benar-benar dari nol dan terintegrasi, mulai dari grandparent stock, parent stock, pabrik pakan, obat-obatan dan vaksin, hingga cold storage dan rumah potong ayam,” jelasnya.(rob)