Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar mencatat luasan tutupan kebun sawit sebanyak 600 ribu hektare milik pekebun sawit mandiri yang dikelola masyarakat, dari angka itu baru 90 ribu Ha yang terdata.
Sedangkan dari 90 ribu Ha ini, yang baru menyampaikan Surat Tambah Daftar Budidaya (STDB) sebanyak 19 ribu. Untuk itulah dalam mencakupi sawit yang memenuhi standar industri pemasaran dan berkelanjutan memerlukan dukungan baik dari sektor swasta dan Pemda setempat.
Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan sektor sawit menjadi komoditi primadona saat ini, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
“Dibalik, primadona komoditi ini ada oknum yang tidak senang kalau produk sawit ini menjadi unggulan,” ucapnya usai kegiatan Forum Bisnis Kemitraan sawit 2025, dengan tema memperkuat kemitraan inti plasma kelapa sawit menuju Indonesia Emas 2045 di Sui Raya, Senin (27/10).
Menurutnya, untuk menimalisir potensi masalah di lapangan perlunya sinergi, kolaborasi bersama-sama dari semua pihak terkait. Karenanya tantangan sektor sawit ini memerlukan dukungan lintas sektor terkait.
“Sinergi ini wajib baik itu antar pemerintah, pihak perusahaan dan pengusaha juga ke petani kebun plasma termasuklah petani mandiri,” jelasnya.
Dengan adanya hubungan kerjasama antara petani plasma dan masyarakat setempat maka potensi masalah tidak akan terjadi.
Baca Juga:
- Produksi Sawit Melimpah, DBH Sawit Kalbar Tahun 2024 Rp276 Miliar
- 16 Ribu Hektare Sawit Kalbar akan Diremajakan
“Maka, saya akan berikan atensi kepada investasi dan saya akan pasang badan untuk investasi-investasi yang legal, atau yang resmi dan berdampak ke masyarakat dan pemerintah, bukan untuk pribadi,” tegasnya.
Ia pun, mencontohkan adanya penyerapan tenaga kerja kemudian kepada perusahaan agar perhatikan tanggung jawab lingkungan (TJSL) dan ini bersifat wajib.
“Amanat undang-undang yang harus dilaksanakan perusahaan. Kami tidak minta lebih-lebih, bertanggungjawablah dengan lingkungannya dan jangan apatis,” tegasnya kembali.
Sementara Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalbar Heronimus Hero dalam sambutannya menyatakan luasan tutupan sawit di Kalbar sebanyak 2,17 juta Ha dan 1,5 Ha merupakan milik perusahaan sawit.
“Sedangkan produk kita selain sawit, karet, kopi, kakao harus bebas dari isu lingkungan deforestasi artinya yang mengganggu kawasan hutan,” ungkapnya.
Disinilah, jelas Hero menjadi bagian yang masuk rencana aksi nasional ke daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan.
“Apalagi ada penertiban PKH ini membuktikan semakin jelasnya produk sawit kita yang tidak berasal dari kawasan hutan,” pungkasnya. (dian)














