Perketat Biosecurity Hadapi Serangan Virus Babi

Perketat Biosecurity Hadapi Serangan Virus Babi
Virus African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit menular yang telah menyerang ternak babi sehingga mengakibatkan ribuan ekor mati. Virus African Swine Fever (ASF) ini juga telah menyerang hampir seluruh ternak babi yang ada di berbagai kabupaten/ kota di Kalbar.

Singkawang, BerkatnewsTV. Virus African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit menular yang telah menyerang ternak babi sehingga mengakibatkan ribuan ekor mati. Virus African Swine Fever (ASF) ini juga telah menyerang hampir seluruh ternak babi yang ada di berbagai kabupaten/ kota di Kalbar.

“Pentingnya penerapan biosecurity yang ketat dan pemeriksaan kesehatan ternak secara rutin untuk menekan kematian pada ternak babi,” kata Wali kota Singkawang, Tjhai Chui Mie saat membuka Farmer Training Replication Program Community ASF Biosecurity Intervention (CABI), Jumat (15/8).

Selain itu tambahnya, desinfeksi kandang serta peralatan secara berkala sebagai langkah pencegahan ASF. “Apalagi, serangan ASF pada akhir tahun 2022 telah menyebabkan penurunan drastis populasi ternak babi di Kota Singkawang yang sebelumnya mencapai 29 ribu ekor,” ungkapnya.

Baca Juga:

Kondisi tersebut, kata Tjhai Chui Mie tidak hanya berdampak pada peternak, tetapi juga memicu inflasi akibat kelangkaan pasokan babi.

Ia pun apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta FAO yang telah membawa program CABI ke Kota Singkawang.

Ia berharap program CABI ini dapat memulihkan kembali sektor peternakan babi di Kota Singkawang. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat secara mandiri.

Terlihat hadir dalam diskusi ini perwakilan FAO Regional Asia Pasifik, FAO Indonesia, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang, serta perwakilan peternak babi Singkawang Selatan.(uck)