Sanggau, BerkatnewsTV. Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Sanggau membeberkan realisasi capaian di tahun 2024 dinilai baik.
Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena mengatakan berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar bahwa pencapaian program kerja TPKAD tahun 2024 yakni Kredit Usaha Mikro (KUM) Peduli 130,77 persen dari target 65 debitur, terelisasi 85 debitur.
“Kemudian, Kredit Usaha Rakyat (KUR) 128,98 persen dari target 5.000 debitur, terealisasi 6.449 debitur. Ketiga, pembiayaan ultra mikro (UM) 66.63 persen,” katanya saat rapat pleno semester I tahun 2025, Rabu (6/8).
Keempat, simpanan pelajar 116,64 persen dari target 8.550 nomor rekening, terealisasi 9.973 nomor rekening. Kelima, Laku Pandai 120,41 persen, dari target 1.700 agen, terealisasi 2.047 agen. Keenam, QRIS 120,63 persen, dari target 17.200 merchants, terealisasi 20.749 merchants. Ketujuh, Jaminan Sosial Kesehatan 94,24 persen, dari target 425.000 peserta, terealisasi 400.526 peserta.
Baca Juga:
- Dana Transfer Keuangan Daerah Sanggau Tahun 2025 Rp1,5 Triliun
- WTP Lima Kali Berturut-turut, Pemkab Sanggau Diganjar Dana Insentif dari Menteri Keuangan
Kedelapan, Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 103,98 persen, dari target 15.700 peserta, terealisasi 16.326 peserta. Kesembilan, Business Matching 100 persen dari target kegiatan.
Susana berharap dapat membahas berbagi hal terkait percepatan akses keuangan di daerah diantaranya mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan terkait proses percepatan akses keuangan di daerah, melakukan monitoring dan pelaksanaan program kerja percepatan akses keuangan di daerah.
Selain itu dapat memberikan saran dan masukan untuk menjawab peluangan dan tantangan percepatan akses keuangan di daerah, menyusun program kerja dan mengkoordinasikan pelaksanaannya, serta menyediakan data dan informasi yang mendukung pelaksanaan program percepatan akses keuangan di daerah.
“Ke depan akan kita dorong lebih banyak pelaksanaan program kerja TPAKD agar TPKAD Kabupaten Sanggau mampu meningkatkan peran sebagai akselerator peningkatan literasi keuangan, optimalisasi produk/layanan dan penguatan infrastruktur akses keuangan,” pungkasnya.(pek)