loading=

Susana Minta Aktivitas PETI di Sanggau Harus Dihentikan

Susana Minta Aktifitas PETI di Sanggau Harus Dihentikan
Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Kabupaten Sanggau hingga kini masih terus menjamur. Bahkan menyebar hampir di setiap desa. Seperti yang terjadi di sepanjang Sungai Kapuas di Deas Nanga Biang. Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena pun meminta agar aktifitas PETI tersebut dihentikan lantaran telah melanggar aturan dan mencemari Sungai Kapuas. Foto: perk/berkatnewstv

Sanggau, BerkatnewsTV. Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Kabupaten Sanggau hingga kini masih terus menjamur. Bahkan menyebar hampir di setiap desa. Seperti yang terjadi di sepanjang Sungai Kapuas di Deas Nanga Biang.

Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena pun meminta agar aktivitas PETI tersebut dihentikan lantaran telah melanggar aturan dan mencemari Sungai Kapuas.

“Saya dapat foto dan juga video kiriman warga yang protes terhadap aktivitas PETI di Desa Nanga Biang, saya minta distop dulu sampai ada regulasi dari Pemerintah daerah,” kata Susana kepada berkatnewstv dihubungi Rabu (2/7).

Pihaknya sambung Susana saat ini masih terus berupaya bagaimana pertambangan emas di Sanggau bisa mendapatkan ijin IPR dan WPR.

“Kita berupaya. Kalau di sungai sudah jelas, dan mohon kerja samanya dari semua pihak terutama masyarakat, tokoh masyarakat dan semua pihak mengingat sungai merupakan urat nadi masyarakat, kita berupaya menjaga lingkungan hidup untuk anak cucu kita belajar dari beberapa daerah yang kita lihat, belajar jangan hanya memikirkan untuk hari ini saja, tapi pikirkan juga masa depan anak cucu kita nanti,” harapnya.

Baca Juga:

Pemerintah Kabupaten Sanggau diakuinya berusaha agar lahir regulasi tambang yang ramah lingkungan dan juga bisa menambah PAD untuk Kabupaten Sanggau tanpa merugikan masyarakat.

“Kita berupaya bagaimana kedepannya apakah melalui koperasi atau lainnya. Saya minta kita bersabarlah ya,” pintanya.

Permintaan penghentian aktivitas PETI juga disampikan masyarakat Desa Nanga Biang, Suhardi.

“Kami kecewa karena aktivitas ilegal ini terus dibiarkan tanpa ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang,” ucapnya.

Tokoh masyarakat Desa Biang itu meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau dan aparat kepolisian konsisten terhadap larangan PETI.

“Pemda kan sudah punya Satgas, nah saya minta Satgas ini turun ke lapangan lihat sendiri bagaimana aktivitas ilegal ini merusak sungai. Hari ini ada delapan jeck yang sedang bekerja sementara sisanya masih nambat,” ungkapnya.(pek)